Intel AS Sebut MbS Berniat Kejar Jamal Khashoggi dengan Peluru

8 Februari 2019 10:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
ADVERTISEMENT
Intelijen Amerika Serikat mengungkap pembicaraan Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) setahun sebelum jurnalis Jamal Khashoggi tewas. MbS mengancam akan menyusul Khashoggi dengan peluru.
ADVERTISEMENT
Kalimat tersebut disampaikan MbS saat berbicara dengan salah seorang stafnya, Turki Aldakhil, pada September 2017 atau kurang lebih 13 bulan sebelum nyawa Khashoggi dihabisi di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul. Pembicaraan antara MbS dan Turki diungkap intel AS ke salah satu media ternama di negeri Paman Sam New York Times. Media tersebut menulis, penguasa de facto Saudi itu, walau tidak mengeluarkan perkataan gamblang, terlihat berniat mengejar Khashoggi di pengasingan dan membunuhnya.
Jamal Khashoggi jurnalis saudi yang hilang di Turki. Foto: AFP PHOTO / MOHAMMED AL-SHAIKH
New York Times menjelaskan, penyadapan pembicaraan MbS yang dilakukan intel AS merupakan bagian operasi rutin penyimpanan pembicaraan pemimpin dunia khususnya negara sekutu AS. Saudi merupakan salah satu negara yang masuk dalam sekutu dekat AS. Dalam pembicaraannya dengan Turki, MbS mengatakan bila Khashoggi tak bisa dibujuk untuk kembali ke Saudi maka yang bersangkutan akan dipaksa untuk kembali. Bila kedua metode tersebut gagal, MbS menyatakan ia siap 'menyusul' Khashoggi dengan membawa peluru. Khashoggi adalah kolumnis Washington Post yang sangat kritis terhadap Kerajaan Arab terutama kebijakan MbS, demikian dilansir AFP.
Mohammed bin Salman, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi. Foto: Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Nama Khashoggi menjadi perbincangan saat menghilang sesudah masuk ke dalam gedung konsulat Saudi yang berada Turki. Setelah diselidiki ternyata Khashoggi terbunuh di dalam gedung itu.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Saudi membantah keterlibatannya. Namun, akhirnya mereka mengakui bahwa Khashoggi dibunuh suatu operasi rahasia yang tidak melibatkan pejabat tinggi Saudi mana pun termasuk MbS.