Iran Blokir Internet Jelang Protes Besar

26 Desember 2019 12:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjukrasa pro-pemerintah Iran menghadiri demonstrasi di Teheran, Iran 25 November 2019.  Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjukrasa pro-pemerintah Iran menghadiri demonstrasi di Teheran, Iran 25 November 2019. Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Iran dilaporkan memblokir akses internet untuk ponsel di beberapa wilayah. Langkah ini dilakukan menjelang aksi protes masyarakat di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Kamis (26/12), kantor berita ILNA mengutip sumber di Kementerian Komunikasi dan Informasi Iran mengatakan akses internet ponsel diblokir di provinsi Alborz, Kurdestan, Fars, dan Zanjan.
"Berdasarkan sumber ini, ada kemungkinan ada lebih banyak provinsi lagi yang terdampak oleh matinya koneksi mobile internasional ini," tulis ILNA.
Situs pemantau pemblokiran internet NetBlocks di Twitter mengkonfirmasi matinya internet di beberapa bagian Iran. "Data jaringan real-time menujukkan anjloknya koneksi dua kali pagi ini," lanjut NetBlocks.
Pengunjukrasa pro-pemerintah Iran menghadiri demonstrasi di Teheran, Iran 25 November 2019. Foto: REUTERS
Hal ini juga diakui oleh seorang warga di Ahvaz, provinsi Khuzestan. "Saya baru mengeceknya dan bertanya kepada kawan saya, dan internet mati di ponsel kami," kata dia.
Aksi protes anti-pemerintahan Iran akan berlanjut di beberapa wilayah. Aksi ini dimulai pada November lalu, memprotes kenaikan harga BBM. Seiring waktu, tuntutan demonstran meluas menjadi kebebasan politik dan isu-isu lainnya.
ADVERTISEMENT
Aparat di Iran menanggapi aksi protes dengan kekerasan. Menurut Reuters, sedikitnya 1.500 orang tewas dalam bentrokan massa dengan polisi. Pemerintah Iran menyalahkan pengaruh Barat atas protes yang terjadi.
Dimatikannya internet akan menyulitkan para demonstran untuk mengkoordinir aksi dan mendapatkan informasi. Juru bicara Kementerian Komunikasi Iran, Jamal Hadian, membantah ada perintah mematikan internet.
"Tidak pernah ada perintah oleh pengadilan atau otoritas terkait. Berita palsu sedang bekerja," kata Hadian.
Tiga operator ponsel Iran juga membantah mengalami gangguan internet.