Iran Izinkan Perempuan Menonton Sepak Bola di Stadion

9 Oktober 2019 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen pertama kalinya perempuan Iran diperbolehkan masuk stadion dan menonton screening World Cup 2018 antara Iran melawan Spanyol di Rusia. Foto: Stringer/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Momen pertama kalinya perempuan Iran diperbolehkan masuk stadion dan menonton screening World Cup 2018 antara Iran melawan Spanyol di Rusia. Foto: Stringer/AFP
ADVERTISEMENT
Mulai Kamis (10/10) besok, Iran akan mengizinkan perempuan untuk menonton sepak bola di stadion.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut pertama kali dilakukan Iran dalam beberapa dekade terakhir. Kebijakan itu diambil setelah FIFA mengancam akan membekukan keanggotaan Iran jika tak izinkan perempuan menonton di stadion.
FIFA sebelumnya telah meminta Iran mengizinkan perempuan masuk stadion tanpa batasan dan sesuai dengan kuota tiket yang tersedia.
Dorongan tersebut dipicu oleh aksi bakar diri yang dilakukan seorang fans wanita sepak bola Iran yang berjuluk 'Gadis Biru'. Tindakan itu dilakukan karena sang wanita takut dipenjara setelah menonton sepak bola di stadion.
Ilustrasi pendukung wanita Iran. Foto: Getty Images/Mario Tama
Terkait kebijakan baru itu, pejabat Kementerian Olah Raga Iran menyatakan, mereka siap menampung lebih banyak wanita lagi untuk menonton pertandingan secara langsung di stadion.
Pejabat yang namanya dirahasiakan itu mengatakan, setelah kebijakan tersebut dikeluarkan, kurang satu jam tiket pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Iran melawan Kamboja di Stadion Azadi, Teheran ludes terjual..
ADVERTISEMENT
Dari hampir 100 ribu tiket yang disediakan lebih dari 3500 tiket dibeli oleh perempuan.
Kampanye masyarakat Iran yang ingin agar perempuan Iran diperbolehkan masuk ke stasion dan menonton pertandingan sepak bola. Foto: Jonathan Nackstrand/AFP
Salah satu dari 3.500 perempuan yang mendapat tiket Raha Poorbaksh mengatakan, dirinya sangat gembira atas putusan pemerintah. Wanita yang bekerja sebagai jurnalis olah raga itu menyebut, kebijakan tersebut bagi dirinya adalah mimpi yang jadi kenyataan.
"Saya masih tidak percaya ini sudah jadi kenyataan," sebut Poorbaksh seperti dikutip dari AFP, Kamis (9/10).
"Setelah bertahun-tahun bekerja di bidang ini, dan hanya bisa menonton di televisi, sekarang saya bisa mengalaminya langsung," tutur dia.