Iran Marah Dituding Jadi Otak Percobaan Pembunuhan Trump

17 Juli 2024 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir kementerian luar negeri Iran Nasser Kanaani. Foto: Kemlu Iran/via AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jubir kementerian luar negeri Iran Nasser Kanaani. Foto: Kemlu Iran/via AP PHOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Iran dengan marah menepis laporan media Amerika Serikat yang mengatakan bahwa negaranya telah merencanakan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanaani, mengecam tuduhan “jahat” tersebut, Rabu (17/7).
Namun, Kanaani menegaskan bahwa Iran akan mengadili Trump atas perintah pembunuhannya terhadap pejabat senior militer Iran pada 2020 silam.
Dikutip dari CNN, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya melaporkan bahwa aparat AS baru-baru ini mengetahui adanya ancaman Iran terhadap kehidupan Trump.
Secret Service langsung meningkatkan keamanan eks presiden AS tersebut. Namun, upaya itu tidak berhasil mencegah serangan Trump pada kampanye terbukanya Sabtu (13/7) lalu.
Penembakan terjadi di lokasi kampanye Calon Presiden AS Donald Trump di Pennsylvania, Minggu (13/7) Foto: REUTERS
Laporan AS menyatakan ancaman Iran tidak ada hubungannya dengan penembakan di Pennsylvania.
Sejauh ini, pria berusia 20 tahun yang diduga kuat menjadi pelaku dalam insiden itu tidak terafiliasi dengan Iran.
“Kami menepis keras keterlibatan apa pun dalam serangan bersenjata baru-baru ini terhadap Trump atau klaim mengenai niat Iran melakukan tindakan tersebut, mengingat tuduhan tersebut memiliki motif dan tujuan politik yang jahat,” tutur Kanaani, seperti dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
Namun ia menegaskan, Iran masih akan bertekad untuk menuntut Trump atas perannya memerintah pembunuhan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Qassem Soleimani pada 2020.