Iran Resmi Jadi Anggota Baru Organisasi Kerja Sama Shanghai

15 September 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyaksikan parade militer saat Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran pada Senin (18/4/2022). Foto: Iranian Army/WANA/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyaksikan parade militer saat Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran pada Senin (18/4/2022). Foto: Iranian Army/WANA/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Iran Ebrahim Raisi resmi menandatangani memorandum untuk menjadi anggota tetap Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), pada Kamis (15/9).
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil Tehran guna mengatasi sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat sejak beberapa tahun lalu.
Kabar keanggotaan baru itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, dalam sebuah postingan di Instagram.
“Dengan menandatangani dokumen keanggotaan penuh SCO, sekarang Iran telah memasuki tahap baru berbagai kerja sama ekonomi, komersial, transit dan energi,” ungkap Amirabdollahian dalam postingannya.
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev bertemu dengan mitra Iran Ebrahim Raisi menjelang KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Rabu (14/9/2022). Foto: Foreign Ministry of Uzbekistan/Handout via REUTERS
Meski demikian, menurut wakil sekretaris Sekjen SCO, Grigory Logvinov, masih diperlukan beberapa waktu untuk Iran memiliki akses keanggotaan penuh di dalam organisasi tersebut.
“Iran sekarang akan dapat mengambil bagian dalam pertemuan-pertemuan, meskipun kemungkinan akan memakan waktu untuk mencapai keanggotaan penuh,” kata Logvinov, seperti dikutip dari Reuters.
Raisi tengah berada di Kota Samarkand, Uzbekistan, untuk menghadiri pertemuan puncak SCO yang digelar pada 15-16 September pekan ini.
ADVERTISEMENT
Ia juga bertemu dengan rekan dekatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin, selaku salah satu pendiri aliansi di kawasan Eurasia itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (15/9/2022). Foto: Foreign Ministry of Uzbekistan/Handout via REUTERS
Perekonomian Iran mulai terpuruk sejak 2018, ketika presiden AS saat itu Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir Tehran dengan negara-negara adidaya lainnya, termasuk Rusia dan China.
Negara-negara maju seperti AS, Israel, Arab Saudi tidak memberikan izin bagi Iran untuk memiliki kekuatan dan senjata nuklir.
Sementara SCO adalah salah satu organisasi kerja sama regional terbesar yang berfokus kepada negara-negara di kawasan Eurasia dan didirikan pada 2001.
Sejak 4 tahun lalu, keanggotaan organisasi ini diperluas dengan bergabungnya negara berkembang lain, seperti India dan Pakistan. Kini, SCO terdiri dari 9 anggota, termasuk Iran, dan bertujuan untuk menyeimbangkan pengaruh Barat di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT