Iran Resmi Jadi Anggota Baru Organisasi Kerja Sama Shanghai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil Tehran guna mengatasi sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat sejak beberapa tahun lalu.
Kabar keanggotaan baru itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, dalam sebuah postingan di Instagram.
“Dengan menandatangani dokumen keanggotaan penuh SCO, sekarang Iran telah memasuki tahap baru berbagai kerja sama ekonomi, komersial, transit dan energi,” ungkap Amirabdollahian dalam postingannya.
Meski demikian, menurut wakil sekretaris Sekjen SCO, Grigory Logvinov, masih diperlukan beberapa waktu untuk Iran memiliki akses keanggotaan penuh di dalam organisasi tersebut.
“Iran sekarang akan dapat mengambil bagian dalam pertemuan-pertemuan, meskipun kemungkinan akan memakan waktu untuk mencapai keanggotaan penuh,” kata Logvinov, seperti dikutip dari Reuters.
Raisi tengah berada di Kota Samarkand, Uzbekistan, untuk menghadiri pertemuan puncak SCO yang digelar pada 15-16 September pekan ini.
ADVERTISEMENT
Ia juga bertemu dengan rekan dekatnya, Presiden Rusia Vladimir Putin, selaku salah satu pendiri aliansi di kawasan Eurasia itu.
Perekonomian Iran mulai terpuruk sejak 2018, ketika presiden AS saat itu Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir Tehran dengan negara-negara adidaya lainnya, termasuk Rusia dan China.
Negara-negara maju seperti AS, Israel, Arab Saudi tidak memberikan izin bagi Iran untuk memiliki kekuatan dan senjata nuklir.
Sementara SCO adalah salah satu organisasi kerja sama regional terbesar yang berfokus kepada negara-negara di kawasan Eurasia dan didirikan pada 2001.
Sejak 4 tahun lalu, keanggotaan organisasi ini diperluas dengan bergabungnya negara berkembang lain, seperti India dan Pakistan. Kini, SCO terdiri dari 9 anggota, termasuk Iran, dan bertujuan untuk menyeimbangkan pengaruh Barat di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT