Iran Tiadakan Salat Jumat karena Virus Corona

28 Februari 2020 8:44 WIB
comment
43
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Iran mengenakan masker untuk mencegah tertularnya virus corona, ketika berjalan di jalan di Teheran, Iran. Foto: WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Iran mengenakan masker untuk mencegah tertularnya virus corona, ketika berjalan di jalan di Teheran, Iran. Foto: WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran mengambil langkah-langkah pencegahan menyusul penyebaran virus corona (COVID-19) yang masif di negara tersebut. Salah satu langkahnya adalah meniadakan salat Jumat pekan ini.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Jumat (28/2), angka kematian akibat virus corona di Iran telah mencapai 26 orang, sementara jumlah penderita berada di angka 245 orang.
Di antara yang tertular COVID-19 adalah para pejabat, di antaranya wakil presiden untuk perempuan dan urusan keluarga Iran Masoumen Ebtekar dan Wakil Menteri Menteri Kesehatan Iraj Harirchi.
Masyarakat Iran mengenakan masker untuk mencegah tertularnya virus corona, ketika berjalan di jalan di Teheran, Iran. Foto: WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Peniadaan salat Jumat dilakukan agar masyarakat tidak berkumpul di satu ruangan dalam satu waktu. Langkah ini diumumkan oleh pemerintah 23 kota di 31 provinsi Iran, termasuk di antaranya ibu kota Teheran dan kota suci Syiah, Qom.
Selain itu, Iran juga melarang warga China masuk ke negara mereka. Warga Iran juga diimbau untuk tidak bepergian dulu, baik di dalam maupun ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Peningkatan jumlah penderita dan angka kematian di Iran sangat pesat, padahal kasus pertama baru tercatat pada 19 Februari lalu.
"Dalam 24 jam terakhir, kami mengkonfirmasi ada 106 kasus baru. Angka kematian mencapai 26 orang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur.
Wanita Iran mengenakan masker untuk mencegah tertularnya virus corona, ketika berjalan di jalan di Teheran, Iran. Foto: WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki mengatakan ada larangan baru di Qom dan Mashhad, kota suci umat Syiah. Dalam larangan itu, peziarah di situs-situs suci diharapkan segera keluar setelah beribadah.
"Dilarang berkumpul di dalam situs-situs," kata Namaki.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan pada Rabu lalu bahwa Iran tidak akan melakukan karantina dan isolasi terhadap kota-kota dengan penderita virus corona. Namun pemerintah Rouhani telah membatalkan beberapa turnamen olahraga, pagelaran budaya, dan konferensi dalam beberapa pekan ke depan.
ADVERTISEMENT