Iring-iringan Pembawa Logistik di Burkina Faso Dibegal, 11 Tentara Tewas

28 September 2022 7:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Burkina Faso terlihat di tempat penampungan di Tougbo, Pantai Gading, pada 22 Januari 2022.  Foto: Sia KAMBOU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Burkina Faso terlihat di tempat penampungan di Tougbo, Pantai Gading, pada 22 Januari 2022. Foto: Sia KAMBOU / AFP
ADVERTISEMENT
Pemerintah Burkina Faso mengumumkan terjadi pembegalan terhadap rombongan pembawa pasokan logistik pada Selasa (27/9).
ADVERTISEMENT
11 tentara ditemukan tewas dan 50 warga sipil hilang setelah diserang oleh oknum kelompok militan yang mengatasnamakan Islam.
Kelompok tersebut menyerang 150 kendaraan iring-iringan yang membawa pasokan logistik ke sebuah kota di Burkina Faso bagian utara pada Senin (26/9).
Selain korban tewas dan hilang, sebanyak 28 orang terluka, termasuk 20 di antaranya tentara, kata juru bicara pemerintah Burkina Faso, Lionel Bilgo.
Tentara Burkina Faso sebelumnya telah membuat pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Dalam pernyataannya, pihaknya menyebut, puluhan truk mereka hancur.
Suasana jalan yang di barikade di Ouagadougou oleh sekelompok pemuda yang mendukung peran tentara, Minggu (23/1/2022). Foto: Olympia De Maismont/AFP
Penyerangan dan pembegalan itu terjadi di Komune Gaskinde, Provinsi Soum. Wilayah tersebut adalah wilayah rawan dengan kelompok Al-Qaeda dan ISIS.
Serangan mulai meningkat terlebih sejak dua kelompok itu merebut wilayah itu sejak 2015.
ADVERTISEMENT
Iring-iringan yang membawa pasokan tersebut dikawal oleh militer. Rencananya, pasokan akan dikirimkan ke Kota Djibo yang jaraknya kurang lebih 20 kilometer dari Gaskinde.
Sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan komplotan tersebut berebut untuk mengambil barang dari truk. Mereka kemudian membakarnya. Api berkobar di atas truk tersebut dan asap membubung tinggi dekat semak belukar.
Video lain menunjukkan, warga Djibo menyambut kendaraan yang berhasil selamat dari serangan tersebut.
Suasana jalan yang di barikade di Ouagadougou oleh sekelompok pemuda yang mendukung peran tentara, Minggu (23/1/2022). Foto: Olympia De Maismont/AFP
Secara terpisah, kelompok Al-Qaeda dan ISIS ini membakar kantor wali kota dan menculik salah satu warga sipil di kota Boni pada Senin (26/9) malam. Boni berada di jalan raya N1 yang menghubungkan ibu kota Ouagadougou ke kota Bobo-Dioulasso.
Penyerangan terhadap warga sipil telah meningkat di Sahel, Afrika Barat selama satu dekade terakhir. Hal ini dilatarbelakangi sebagai pemberontakan Islam yang bersumber di Mali.
ADVERTISEMENT
Ribuan orang dilaporkan tewas dan lebih dari dua juta orang mengungsi meskipun sudah berjaga pasukan perdamaian dari PBB.
Aksi kedua kelompok teroris tersebut juga telah menutup akses jalan, mengepung kota, menghancurkan fasilitas air, dan merusak upaya untuk mengirim pasokan ke wilayah utara dan timur Burkina Faso. Hal tersebut membuat kedua area wilayah tersebut semakin terisolasi.