Ironi Ganjar soal Mudik: Bolehkan Mudik Sekarang, Jaga Rest Area di Jateng

13 April 2021 7:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi kemacetan kala mudik Lebaran Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi kemacetan kala mudik Lebaran Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mulai menyiapkan sejumlah antisipasi untuk mencegah masuknya pemudik saat larangan mudik 6 Mei - 17 Mei 2021. Bahkan, polisi sudah diterjunkan untuk melakukan penjagaan di beberapa rest area mulai, Selasa (12/4).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak melarang masyarakat pulang ke kampung halamannya alias mudik. Asalkan, dilakukan dalam waktu dekat ini. Bukan pada saat larangan mudik yang diberlakukan pemerintah 6 Mei-17 Mei 2021.
Menurut Ganjar, mudik bisa tetap dilakukan asalkan tidak mengambil waktu yang sama saat libur lebaran.
"Sudah banyak yang tanya kepada saya, 'Pak, sudah 2 tahun nggak mudik' ya mudikmu sekarang saja. Kalau sekarang kan bisa ting pretil, tidak semuanya, tidak rombongan, tidak bareng-bareng. Kalau hari ini pengin nyadran, ya nyadran," ujar dia di kantornya, Senin (12/4).
Dia menjelaskan, jika mudik dilakukan secara bertahap, maka tidak akan terjadi mobilitas massa yang besar.
"Sebab kalau waktunya ngambil pada saat lebaran, dan terjadi pergerakan massa yang luar biasa pasti akan naik nanti," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai terjadi kemudian gelombang kedua karena kita lengah, dan mudik ini bagian dari pergerakan massa yang paling gede dalam sejarah, sehingga potensi itu mesti kita mitigasi sejak awal. Pengendaliannya itu nanti diikuti wong pasti nanti ada yang mbolos pasti ada yang nekat," sambungnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat merespons TKI positif corona Inggris berada di Brebes. Foto: Dok. kumparan
Dalam kesempatan ini, Ganjar memastikan, seluruh kabupaten di wilayahnya kompak soal pelarangan mudik lebaran. Untuk itu pula, Ganjar mengimbau agar sosialisasi terkait larangan mudik digencarkan.
"Kami juga telah berkomunikasi dengan paguyuban-paguyuban warga Jateng di wilayah Jabar dan DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman terkait mudik," jelas dia.
Politikus PDIP itu menegaskan, keputusan pelarangan mudik dari pemerintah pusat dinilainya tepat. Sebab, dari pengalaman sebelumnya selalu terjadi lonjakan kasus COVID-19 usai libur dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
"Istilah saya ayo kita sabar sedikit, karena COVID-nya lagi turun. Kalau kemudian tidak ada acara yang gede, yang ramai, yang bisa membikin berjubelnya warga, maka kendali covid akan lebih baik," kata Ganjar.
ilustrasi rest area Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Polisi Jaga Rest Area di Jateng, Sosialisasi Larangan Mudik

Selain penjagaan di rest area, Ganjar bersama dengan Polda Jawa Tengah akan melakukan penyekatan di wilayah perbatasan Jateng-DIY, Jateng-Jatim pada 6-17 Mei 2021.
"Akan ada pos terpadu, jadi penyekatan secara detail dan teman-teman dari Polda sudah menyiapkan itu, kita dukung dari Kabupaten Kota termasuk titik perbatasan wilayah yang ada,” jelas dia.
Ganjar menegaskan, pemudik yang nekat pulang ke kampung halamannya saat hari pelarangan mudik akan diisolasi atau diputar balik.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia meminta agar masyarakat bisa menahan diri untuk tidak mudik. Sebab, angka penularan COVID-19 sedang mengalami tren penurunan.
"Jangan sampai terjadi kemudian gelombang kedua karena kita lengah, dan mudik ini bagian dari pergerakan massa yang paling gede dalam sejarah, sehingga potensi itu mesti kita mitigasi sejak awal," kata Ganjar.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: