Ironi Kabupaten Asmat: Kasus Corona Meningkat, tapi Tak Punya Alat Tes PCR
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabupaten Asmat mampu mempertahankan status zona hijau corona selama 7 bulan. Namun akhirnya benteng Asmat tembus juga. Sejak pertengahan Oktober, kasus corona mulai muncul di kabupaten yang berada di pesisir Papua itu.
Kasus positif terus meningkat yang mayoritas berasal dari tenaga kesehatan yang bertugas di Ibu Kota Kabupaten, Agats. Berdasarkan data Pemprov Papua per 4 November, pasien positif di Asmat berjumlah 22 orang dengan 5 di antaranya sembuh.
Ironisnya, Asmat tak memiliki alat tes PCR yang sangat vital untuk mendeteksi COVID-19. Sehingga sampel tes swab harus dikirim ke daerah lain yang memiliki alat tes PCR seperti Jayapura.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, menaruh perhatian terhadap hal ini. Wiku menyatakan Satgas bakal mengirim alat tes PCR ke Asmat.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah terus berkoordinasi dengan Pemkab Asmat untuk sediakan alat PCR dan pendukungnya, termasuk SDM," ucap Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (5/11).
Wiku berharap bantuan alat tes PCR bisa segera sampai. Sehingga Asmat bisa secara mandiri mendeteksi spesimen corona.
Sembari menunggu alat tiba, kata Wiku, Asmat diminta berkoordinasi dengan daerah lain yang memiliki alat tes PCR.
"Kami berharap dalam waktu dekat alat PCR dapat tersedia. Sehingga memudahkan pemerintah Asmat untuk testing lebih masif. Sementara waktu didukung oleh Pemda di sekitarnya termasuk dari Jayapura," tutupnya.