Ironi Ratna Sarumpaet, Dicinta, Dicerca dan Jadi Tersangka

5 Oktober 2018 7:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. (Foto: instagram @rsarumpaet)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet. (Foto: instagram @rsarumpaet)
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Ratna Sarumpaet muncul dengan klarifikasi di televisi soal kasus penyebaran hoaks, perempuan 69 tahun itu dikenal sebagai seorang seniman teater dengan bakat akting yang memukau.
ADVERTISEMENT
Sebut saja karyanya yang paling sensasional ialah ketika dirinya menjelma sebagai Marsinah dalam pementasan monolog berjudul 'Marsinah Menggugat' yang kemudian dicekal di sejumlah daerah pada era orde baru.
Terobsesi dengan kasus Marsinah, Ratna aktif terjun ke politik dan menjadi aktivis HAM yang dikenal kritis terhadap penguasa. Setali tiga uang, Ratna mengembangkan talentanya dengan menjadi sutradara film dan penulis novel pada tahun 2009 dan 2010.
Menjelang Pilpres 2019, Ratna menyatakan diri mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto- Sandiaga Uno. Ia juga didapuk sebagai juru kampanye nasional tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.
Namanya kembali eksis saat foto dirinya dengan wajah penuh luka dan lebam tersebar di media sosial pada Selasa (2/10).
Bukannya mengaku bahwa luka dan lebam tersebut adalah bekas operasi plastik seperti yang seharusnya, Ratna malah membuat skenario baru. Ia menyebut telah dianiaya oleh 3 orang tak dikenal di sekitar Bandung, Jawa Barat pada 21 September.
Ratna Sarumpaet babak belur. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet babak belur. (Foto: Dok. Istimewa)
Namun pernyataan tersebut tak terbukti, polisi menemukan fakta bahwa luka tersebut bukan bekas penganiayaan melaikan operasi plastik. Sesaat setelah kebohongan Ratna terbongkar, wajahnya muncul di layar televisi. Kali ini tanpa bekas luka, namun digantikan air mata.
ADVERTISEMENT
"Saya pencipta hoaks terbaik yang menghebohkan sebuah negeri," kata Ratna Sarumpaet dalam konferensi pers di rumahnya, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).
Padahal, sebelum kabar penganiayaan itu tersebar, politikus seperti Fadli Zon, Dahnil Azhar, Racher Maryam, Amien Rais hingga Prabowo Subianto gencar membela dan mendesak pemerintah untuk mengusut kasus tersebut.
"Menurut kami, satu tindakan yang represif tindakan yang di luar kepatutan. Tindakan jelas pelanggaran HAM, bahkan tindakan pengecut kenapa kepada ibu-ibu usia sudah 70 tahun," ujar Prabowo di kediamannya, Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10).
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan Ratna Sarumpaet di Kertanegara, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan keterangan pers mengenai penganiayaan Ratna Sarumpaet di Kertanegara, Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Mengetahui kebohongan tersebut terucap dari timsesnya sendiri. Prabowo lantas membuat pernyataan maaf dan mengaku menyayangi Ratna sebagai pribadi.
"Bagaimana pun, Bu Ratna pribadi yang saya hormati. Saya kenal cukup lama, figur yang selalu membela orang susah, tertindas. Karena itu saya sangat hormat kepada beliau, saya sangat sayang kepada beliau sebagai pribadi," ucap Prabowo dalam jumpa pers di rumahnya, Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10).
ADVERTISEMENT
Sesaat setelah pengakuan Ratna tersebar ke publik, tagar #WajahPlastik menjadi tren nomor 1 di Twitter. Pernyataan tersebut juga menuai beragam reaksi dari masyarakat.
Misalnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa Indonesia (FAMI) berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Mereka menuntut agar polisi segera menangkap aktivis Rata Sarumpaet karena terbukti membuat dan menyebarkan hoaks.
Sementara itu, Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO) berharap tak ada lagi pihak yang membela Ratna.
“Dengan pernyataan dia dan meminta maaf, itu adalah pengakuan. Jadi, kalau pengakuan minta maaf, jangan lagi ada yang bela-bela, seolah-olah dibolak-balik jadi kebenaran. Ini kan membohongi publik, berulang,” kata OSO di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10).
Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/10).  (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) tiba di Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/10). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Belum usai pelosok negeri dikejutkan dengan pernyataan bohong Ratna, ia ditangkap oleh pihak kepolisian di Bandara Sokarno-Hatta saat akan terbang ke Cile pada Kamis (4/10).
ADVERTISEMENT
Kini Ratna sudah berstatus sebagai tersangka dan dicegah selama 20 hari untuk ke luar negeri demi kelancaran penyelidikan kasus hoaks.