Israel Akan Tetap Serang Rafah Meski AS Menolak

27 Februari 2024 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. Foto: Ronen Zvulun / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. Foto: Ronen Zvulun / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, serangan ke Rafah akan tetap berjalan meski Amerika Serikat menolak. Pernyataan itu disampaikan saat gencatan senjata Gaza tengah diupayakan terwujud.
ADVERTISEMENT
Rafah merupakan tempat perlindungan 1.4 juta penduduk Gaza dari serangan Israel. Rafah terletak berbatasan dengan Mesir.
Sekjen PBB Antonio Guterres telah memperingatkan, bahwa Rafah adalah pusat dari operasi kemanusiaan dan bantuan di seluruh Gaza.
Kendati ada jutaan warga, PM Netanyahu menegaskan rencana serangan darat ke Rafah tetap direncanakan. Israel akan mengevakuasi warga sipil terlebih dulu sebelum menggempur Rafah.
“Baik, kami akan tetap masuk (ke Rafah),” kata Netanyahu ketika ditanya sejumlah jurnalis, seperti dikutip dari Reuters.
“Kami yang akan mengambil keputusan sendiri. Tapi kami juga akan mengambil gagasan untuk mengevakuasi warga sipil,” sambung dia.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata di Gaza bisa terwujud pekan depan. Dia menjelaskan, negosiasi menuju kesepakatan gencatan senjata akan termasuk pertukaran sandera antara dua pihak bertikai.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat bersama Mesir, Qatar, dan Prancis adalah mediator negosiasi gencatan senjata. Mereka menargetkan penghentian pertempuran dapat berlangsung selama enam pekan.
“Harapan saya Senin pekan depan sudah ada gencatan senjata,” ucap Biden.
Netanyahu memastikan bahwa gencatan senjata akan diterima sebagai upaya menunda serangan ke Rafah, bukan membatalkan. Rafah diperlukan agar Israel bisa merebut kemenangan total pada operasi militer di Gaza.