Israel dan UEA Makin Mesra, MBZ Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya PM Yair Lapid
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam pembicaraan tersebut, MBZ menyampaikan ucapan selamat kepada Lapid atas pengangkatannya sebagai perdana menteri baru Israel. Lapid mengambil alih pemerintahan Israel awal bulan ini setelah pertikaian politik menyebabkan runtuhnya koalisi yang berkuasa.
MBZ pun menegaskan kembali pentingnya melanjutkan pemulihan hubungan antara Israel dan UEA.
"(Mereka) mencari cara untuk melanjutkan hubungan hangat antara kedua negara, dan menyatakan kepuasan mereka dengan keadaan saat ini, terutama hubungan perdagangan dan pariwisata yang berkembang,” tulis Juru bicara pemerintah Israel Ofir Gendelman di akun Twitternya.
“Bin Zayed berterima kasih kepada Lapid secara pribadi, berbicara tentang pentingnya kepercayaan pribadi dalam melanjutkan keberhasilan Kesepakatan Abraham dan KTT Negev” papar Gendelman seperti dikutip dari The New Arab.
Kesepakatan Abraham adalah perjanjian kontroversial antara UEA, Bahrain, dan Maroko untuk memperbaiki hubungan dengan Israel.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, KTT Negev adalah adalah pertemuan puncak dua hari yang mempertemukan para menteri luar negeri Mesir, UEA, Bahrain, dan Maroko dengan rekan-rekan mereka dari Israel dan AS. KTT ini berakhir di wilayah Negev, Israel selatan pada 28 Maret lalu.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan bahwa KTT itu adalah penghargaan gratis bagi Israel yang terus menduduki Tepi Barat.
UEA, Bahrain, dan Maroko sepakat untuk menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun 2020, dalam kesepakatan yang ditengahi oleh eks Presiden AS Donald Trump.
Orang-orang Palestina melihat gelombang normalisasi baru di seluruh wilayah Arab sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka merdeka. Warga Palestina memprotes keras langkah tersebut.
Lapid, dalam pertemuannya dengan MBZ, pun menyampaikan ucapan selamat hari raya idul adha.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, di waktu yang sama, warga muslim Palestina kesulitan untuk merayakan hari raya di tengah pembatasan yang ketat oleh pasukan pendudukan Israel.
Penulis: Airin Sukono.