Israel Sesumbar Tak Ingin Perang, tapi Bisa Bawa Lebanon ke 'Zaman Batu'

27 Juni 2024 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Israel Yoav Gallant. Foto: Angelos Tzortzinis / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Israel Yoav Gallant. Foto: Angelos Tzortzinis / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya tidak menginginkan perang di Lebanon. Dia juga sesumbar Israel dapat mengirim Lebanon kembali ke “zaman batu” jika diplomasi gagal.
ADVERTISEMENT
“Kami tidak ingin terlibat perang karena hal itu tidak baik bagi Israel. Kami mempunyai kemampuan untuk membawa Lebanon kembali ke zaman batu, namun kami tidak ingin melakukannya,” ujar Gallant kepada wartawan, Rabu (26/6), seperti dikutip dari AFP.
“Kami tidak menginginkan perang, namun kami bersiap untuk setiap skenario,” katanya.
“Hizbullah memahami betul bahwa kita dapat menimbulkan kerusakan besar di Lebanon jika perang dilancarkan,” tambahnya.
Asap dan api menutupi area tersebut setelah serangan roket dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, dekat Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasannya dengan Lebanon, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
Kekhawatiran akan perang besar-besaran di Lebanon meningkat dalam beberapa pekan terakhir seiring bertambahnya kekerasan di antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran.
Kedua belah pihak saling melancarkan serangan lintas batas sejak konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.
Gallant mengatakan bahwa Israel telah membunuh lebih dari 400 “teroris” Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir.
Bendera Hizbullah dan Lebanon. Foto: Shutterstock
Menurut penghitungan AFP, sejak meletusnya bentrokan itu, sedikitnya 481 orang tewas di Lebanon, termasuk 94 warga sipil.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, setidaknya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas dari pihak Israel.
Kantor berita nasional Lebanon melaporkan serangan Israel menghancurkan sebuah bangunan di Nabatiyeh pada Rabu malam. Serangan itu melukai lima orang yang berada di sekitarnya.
Hizbullah didirikan pada 1982 untuk melawan Israel yang menginvasi Lebanon.