Israel Siap Bangun 3.500 Rumah di Tepi Barat

6 Maret 2024 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tank Israel kembali ke sisi perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, setelah menghabiskan berbulan-bulan di wilayah Palestina pada Minggu (28/1/2024). Foto: Menahem Kahana / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tank Israel kembali ke sisi perbatasan Israel dengan Jalur Gaza, setelah menghabiskan berbulan-bulan di wilayah Palestina pada Minggu (28/1/2024). Foto: Menahem Kahana / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Israel siap menambah wilayah pemukiman di Tepi Barat seiring gencarnya agresi militer ke Palestina. Targetnya, otoritas perencanaan pemukiman Israel akan membangun 3.500 rumah dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Otoritas perencanaan pemukiman Israel telah mengajukan izin untuk 3.500 rumah pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki," jelas pernyataan Menteri Misi Nasional Israel Orit Strock, dikutip dari Aljazeera, Rabu (6/3).
Menurut laporan The Times of Israel, sambil menunggu persetujuan akhir, rumah-rumah tersebut akan dibangun di pemukiman Israel di Maale Adumim, Kedar dan Efrat, yang semuanya dekat dengan Yerusalem.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan rencana pemukiman baru ini akan menambah rekor jumlah pemukiman yang disetujui di Tepi Barat yang diduduki tahun ini.
“Musuh berusaha menyakiti dan melemahkan kami, namun kami akan terus membangun dan dibangun di negeri ini,” tulisnya di X.
Warga melihat kondisi mobil yang hancur akibat serangan udara Israel yang menewaskan tiga warga Palestina di dekat kamp pengungsi Balata Tepi Barat, Palestina pada 17 Januari 2024. Foto: Zain Jaafar/AFP
Sementara, Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam Israel yang terus berupaya mengurangi populasi di Jalur Gaza utara. Sebab serangan Israel di wilayah itu semakin intensif, ada pun tingkat kelaparan dan sulitnya akses bantuan meningkat.
ADVERTISEMENT
“Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat mengutuk keras perang genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat kami di Jalur Gaza pada hari ke-152,” kata Kementerian Palestina dalam sebuah pernyataan.
“Kementerian mengkonfirmasi bahwa lebih dari 500.000 orang tinggal di Gaza utara ada di tengah genosida yang paling mengerikan. Pemboman terus-menerus, kelaparan yang semakin parah, dan menciptakan perselisihan dan kekacauan," tambahnya.