Israel Tutup Jalur Keluar-Masuk Wilayah Palestina Jelang Hari Libur Yahudi

Tentara Israel di Tepi Barat Foto: Reuters/Ammar Awad

Israel mengumumkan rencana penutupan Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki di Palestina menjelang tiga hari suci Yahudi pada Selasa (20/9).

Israel akan menandai perayaan tahun baru Rosh Hashana pada akhir September. Yom Kippur dan Sukkot kemudian akan menyusul pada Oktober. Warga Palestina lantas tidak diizinkan untuk meninggalkan Tepi Barat atau Jalur Gaza maupun memasuki wilayah Israel.

"Selama penutupan, perjalanan hanya akan diizinkan dalam kasus kemanusiaan, medis, dan kasus luar biasa," jelas tentara Israel, dikutip dari AFP, Rabu (21/9).

Israel kerap memberlakukan penutupan selama peringatan-peringatan keagamaan. Penutupan mendatang pun dilakukan menyusul peningkatan ketegangan sejak Maret.

Militer Israel juga melancarkan operasi untuk menangkap terduga anggota kelompok bersenjata yang melakukan aksi terorisme. Dalam operasinya, Israel sering mengalami bentrokan dengan warga sipil. Puluhan warga dilaporkan tewas dalam pertempuran tersebut.

Seorang warga dilaporkan tewas dalam bentrokan terbaru di Kota Nablus pada Selasa (20/9). Namun, gempuran tersebut melibatkan pemerintah Palestina. Pihaknya mengeklaim tengah melangsungkan operasi penangkapan pula terhadap anggota Hamas.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah berselisih dengan Hamas sejak 2007. Deretan upaya rekonsiliasi antara kedua belah pihak berulang kali menemui kebuntuan sejak itu.

"Penting menenangkan situasi di lapangan dan menghentikan terorisme menjelang hari raya Yahudi yang akan datang," tulis pernyataan kantor Perdana Menteri Israel, Yair Lapid.

"Israel tidak akan tinggal diam dan akan memerangi terorisme yang diarahkan terhadapnya dalam segala bentuknya, dan tidak akan membiarkan bahaya terhadap keamanan warganya," imbuhnya.