news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Istana Jelaskan Pernyataan Jokowi soal Prioritaskan Kesehatan

8 September 2020 17:20 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di HUT ke-22 PAN secara virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan di HUT ke-22 PAN secara virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menekankan kepada para menteri hingga Komite COVID-19 soal pentingnya memprioritaskan sektor kesehatan. Menurut Jokowi, kondisi kesehatan yang baik selama pandemi corona maka kondisi ekonomi akan mengikuti.
ADVERTISEMENT
"Pertama, yang perlu saya ingatkan sekali lagi bahwa, kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan jadikan ekonomi baik," ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (7/9).
Tak hanya itu, Jokowi menyebut, tidak baik jika membenahi ekonomi di saat kondisi kesehatan belum menandakan perbaikan.
"Jangan sampai kita urusan kesehatan COVID belum tertangani dengan baik kita sudah men-starter, restart di bidang ekonomi. Ini juga sangat berbahaya," tutur Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini sempat menimbulkan pertanyaan di kalangan publik. Apakah kini Jokowi mengutamakan kesehatan dibandingkan ekonomi? Sebab, berbagai kebijakan pelonggaran pemerintah di masa pandemi dari sektor ekonomi hingga pariwisata dilakukan agar ekonomi Indonesia terus bergerak.
ADVERTISEMENT
Padahal saat pelonggaran dimulai, angka kasus COVID-19 masih terus melonjak, bahkan hingga saat ini.
Lalu apa maksud Jokowi dengan mengeluarkan pernyataan itu?
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, menjelaskan maksud Jokowi. Menurut dia, konsep yang ingin disampaikan Jokowi adalah sama. Bahwa dalam menghadapi pandemi corona, sektor kesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan dan seimbang.
"Konsep Presiden sama, seimbang memakai gas (ekonomi) dan rem (kesehatan) sesuai data lapangan yang berkembang dari para ahli," ujar Fadjroel kepada kumparan, Selasa (8/9).
Jokowi memang berkali-kali menyampaikan bahwa sungguh penting menjaga keseimbangan dalam mengatasi krisis ekonomi dan krisis kesehatan yang terjadi selama wabah COVID-19.
"Dalam mengelola manajemen krisis ini, rem dan gas harus betul-betul seimbang. Tidak bisa gas di ekonomi tapi ekonomi terabaikan," ujar Jokowi, (25/6) lalu.
ADVERTISEMENT
"Tak bisa konsentrasi penuh kesehatan tapi ekonominya jadi sangat terganggu. Gas dan rem yang selalu saya sampaikan harus pas betul. Keseimbangan sehingga semua dapat dikerjakan dalam waktu bersamaan," lanjut Jokowi.