Istana: Jokowi Setia pada Konstitusi, Masa Jabatan Hanya Sampai 2024

15 Maret 2021 18:29 WIB
Fadjroel Rachman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto:  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Fadjroel Rachman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Istana Kepresidenan angkat suara soal kembali ramai wacana memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Wacana ini kembali menjadi sorotan setelah disampaikan oleh politikus senior Amien Rais.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, memastikan selama ini Jokowi menaati konstitusi. Jokowi tetap menghendaki masa jabatan hanya sampai dua periode saja dan tidak ada perpanjangan.
"Setia dan memegang teguh ideologi Pancasila dan konstitusi UUD 1945 dan berjuang untuk melaksanakan sepenuhnya di masa jabatan beliau sejak 2014 hingga 2024 nanti," kata Fadjroel dalam keterangannya kepada kumparan, Senin (15/3).
"Khususnya Pasal 7 yang merupakan masterpiece gerakan reformasi 1998 yang berbunyi presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama 5 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan" tambah dia.
Presiden Jokowi lantik keanggotaan Kompolnas periode 2020-2025 di Istana Negara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Fadjroel menegaskan, Jokowi berupaya menjalankan sumpahnya. Sehingga tidak mungkin jika Jokowi mendukung wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
ADVERTISEMENT
"Dengan demikian sangat tegas, bahwa Presiden Jokowi tegak lurus ideologi pancasila dan Konstitusi UUD 1945, khususnya masa jabatan Presiden 2 periode," tutur Fadjroel.
Sebelumnya, pada Desember 2019, Jokowi juga menegaskan dirinya tak nyaman dengan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Dia menilai pihak yang terus membawa wacana itu memiliki motif tertentu.
"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya. Satu ingin menampar muka saya," kata Jokowi.
"Yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, yang ketiga ingin menjerumuskan," lanjut Jokowi.