Istana Kecam Teror Bom Pimpinan KPK: Penegak Hukum Jangan Diintimidasi

9 Januari 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Presiden Johan Budi  (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Presiden Johan Budi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Teror terhadap pejabat KPK kembali terjadi, kali ini menimpa dua pimpinan KPK yaitu Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Rumah Agus di Jalan Graha Indah VIII diteror bom, sedangkan rumah Laode di Kalibata dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, pihak Istana kepresidenan angkat bicara. Juru Bicara Presiden Johan Budi meminta semua pihak bersabar dan tidak berspekulasi macam-macam terkait insiden teror bom di rumah pimpinan KPK itu. Sembari menunggu penjelaaan langsung dari kepolisian, termasuk apakah teror itu berkaitan dengan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
"Pertama kita sebagai pihak di luar itu tentu tidak boleh berspekulasi dulu. Kita tunggu bagaimana penjelasan Polri, saya yakin Polri segera melakukan proses penyelidikan kalau sudah memperoleh informasi atau laporan kejadian itu," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (9/1).
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bom pipa di rumah ketua KPK. (Foto: Istimewa)
Meski begtu, Johan mengecam tindakan teror tersebut, ia memastikan negara tidak akan tinggal diam terhadap upaya-upaya teror yang menyerang aparat penegak hukum. Ia berharap, insiden serupa tidak lagi terjadi di Indonesia yang menganut azas demokrasi berdasarkan hukum.
ADVERTISEMENT
"Saya sendiri belum tahu persisnya sejauh mana kalau itu dikatakan ‘teror’ kepada pimpinan KPK. Tentu tidak boleh di dalam negara yang demokrasi dan berdasarkan hukum ini ada pihak-pihak yang melakukan upaya semacam intimidasi kepada penegak hukum," lanjutnya.
Molotov yang berada di rumah Laode M Syarif. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Molotov yang berada di rumah Laode M Syarif. (Foto: Dok. Istimewa)
Johan mengungkapkan, teror terhadap KPK tidak sekali ini terjadi, bentuk teror-teror lain juga pernah dialami para pimpinan dan penyidik KPK. Sehingga, dia menilai insiden teror itu tak bisa dikaitkan dengan masalah pribadi semata personal semata.
"Enggak bisa. Itu mungkin masalah pribadi. Enggak bisa dihubungkan, belum tentu ada kaitannya dengan satu orang atau satu kasus dan teror di KPK bukan hanya fisik, tapi juga magic itu juga pernah," pungkas mantan jubir KPK ini.
ADVERTISEMENT