Iis Edhy Prabowo

Istri Menteri Edhy Prabowo Dicegah ke Luar Negeri Selama 6 Bulan

18 Desember 2020 20:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iis Rosita Dewi dan Edhy Prabowo Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Iis Rosita Dewi dan Edhy Prabowo Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
KPK mengirimkan surat permintaan pencegahan ke luar negeri terhadap sejumlah orang terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Surat permintaan pencegahan sudah dikirimkan ke Ditjen Imigrasi Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yang dicegah ialah anggota DPR Iis Rosyita Dewi. Dia adalah istri Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo yang menjadi tersangka dalam kasus ini.
Selain Iis, ada tiga orang lain yang dicegah ke luar negeri. Yakni Deden Deni P. selaku direktur PT PLI serta Neti Herawati dan Dipo Tjahjo P. selaku swasta.
"KPK telah mengirimkan surat ke Ditjen Imigrasi Kumham RI untuk melakukan pelarangan ke luar negeri selama 6 bulan ke depan terhitung sejak tanggal 4 Desember 2020," kata plt juru bicara KPK Ali Fikri, kepada wartawan, Jumat (18/12).
Menurut Ali, pencegahan ini dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan. "Agar pada saat diperlukan untuk diagendakan pemeriksaan para saksi tersebut tidak sedang berada di luar negeri," ujar Ali.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/12). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Terkait kasus ini, Edhy Prabowo dijerat karena diduga menerima suap miliaran rupiah. Melalui staf khususnya, Edhy Prabowo diduga mengarahkan para calon eksportir untuk menggunakan PT Aero Citra Kargo (ACK) bila ingin melakukan ekspor.
ADVERTISEMENT
PT ACK diduga merupakan satu-satunya forwarder ekspor benih lobster yang sudah disepakati dan direstui Edhy. Para calon eksportir kemudian diduga menyetor sejumlah uang ke rekening perusahaan itu agar mendapatkan izin ekspor.
Biaya yang ditarifkan adalah Rp 1.800 per benur lobster apabila diekspor menggunakan PT ACK ini.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy, salah satunya untuk keperluan belanja barang mewah saat berada di Hawaii, AS.
Ia diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap. Adapun total uang dalam rekening penampung suap Edhy Prabowo mencapai Rp 9,8 miliar.
Iis Edhy Prabowo. Foto: Instagram/@iisedhyprabowo
Kasus ini terungkap dari operasi tangkap tangan pada akhir November 2020. Edhy Prabowo ditangkap usai pulang dari AS.
ADVERTISEMENT
Iis sempat turut ditangkap dalam OTT itu. Bahkan belakangan rumahnya sempat digeledah penyidik. Namun, ia dilepas karena dinilai belum ditemukan keterlibatannya. Saat ini, ia masih berstatus saksi.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten