Istri Setya Novanto Sambangi KPK, Urus Uang Pengganti Kasus e-KTP

18 September 2018 10:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deisti Astriani Tagor sambangi gedung KPK. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Deisti Astriani Tagor sambangi gedung KPK. (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Istri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, menyambangi gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. Kedatangan Deisti terkait koordinasi pengembalian uang pengganti yang dibebankan kepada suaminya dalam kasus korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
"Kedatangan istri Setya Novanto untuk koordinasi dengan Unit Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi) KPK terkait pembayaran uang pengganti," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah saat dihubungi, Selasa (18/9).
Dalam vonis perkara e-KTP, Setnov diharuskan membayar uang pengganti senilai USD 7,3 juta. Kurs yang dijadikan patokan KPK yakni kurs dolar AS saat putusan itu dibacakan, pada 24 April 2018.
Dengan menggunakan kurs saat itu (USD 1 = Rp 13.900), maka jumlah uang pengganti yang harus dibayar Setnov senilai Rp 96.4 miliar.
Setya Novanto menjadi saksi pada sidang lanjutan terdakwa Irvanto dan Made Oka Masagung di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (14/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto menjadi saksi pada sidang lanjutan terdakwa Irvanto dan Made Oka Masagung di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (14/9). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sebelumnya KPK telah menyita uang sebesar Rp 1,1 miliar dari rekening Setya Novanto terkait uang pengganti dalam kasus e-KTP.
Selain uang Rp 1,1 miliar itu, mantan Ketua Umum Golkar itu juga pernah mengembalikan uang senilai Rp 5 miliar kepada KPK saat masa persidangan. Ia juga pernah mengembalikan uang USD 100 ribu pada Juni lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto telah divonis 15 tahun penjara dan hukuman membayar uang pengganti sejumlah USD 7,3 juta. Saat ini Setya Novanto menjalani hukuman penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Untuk membayar uang pengganti senilai USD 7,3 juta itu, Setya Novanto mengaku siap menjual rumah. Setya Novanto mengaku hal itu dilakukan lantaran sedang mengalami kesusahan dan tidak memiliki uang.
"Ya, sekarang kan kita susah. Salah satunya jual aset (untuk bayar uang pengganti)," ujarnya saat akan bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (14/9).