Isu Babi Bisa Bicara Muncul di Tengah Wabah Virus Corona di China

10 Februari 2020 11:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi di peternakan Foto: AFP/Ina Fassbender
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi di peternakan Foto: AFP/Ina Fassbender
ADVERTISEMENT
Berbagai hoaks dan rumor berkembang di tengah merebaknya wabah virus corona di China. Terkadang rumor itu tidak masuk akal, namun tetap saja ada yang mempercayainya. Salah satunya rumor soal babi yang bisa bicara.
ADVERTISEMENT
Diberitakan media Hong Kong South China Morning Post yang mengutip koran Guizou Metropolis, rumor babi bisa bicara ini muncul di Provinsi Guizhou sejak 5 Februari lalu.
Dalam rumor itu disebutkan, ada seekor babi yang berbicara kepada pemiliknya. Babi itu berkata agar majikannya memasak dan memakan sembilan telur sebelum matahari terbit. Tindakan ini, kata sang babi, bisa mencegah mereka tertular virus corona.
Rumor itu terdengar tidak masuk akal, tapi tetap saja banyak dipercaya. Di media sosial China, banyak orang yang membagikan foto mereka merebus telur.
Babi di peternakan China Foto: REUTERS/Stringer
Koran Guizou Metropolis menuliskan, polisi bergerak cepat dan telah menangkap seorang perempuan yang menyebar rumor itu.
Menurut pernyataan polisi, pelaku mengaku menyebar rumor itu setelah membaca soal khasiat telur yang bisa meningkatkan sistem imun tubuh. Pelaku dipenjara selama 10 hari karena tindakannya itu.
ADVERTISEMENT
Babi bisa bicara adalah satu dari banyak rumor di tengah wabah virus corona. Beberapa orang telah ditangkap karena dianggap meresahkan masyarakat.
Menurut dokumen yang tersebar di WeChat, ada lebih dari 40 orang yang ditahan di China karena menyebar rumor. Kasus yang terkenal adalah penangkapan 8 orang di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, titik nol penyebaran virus corona.
Sayangnya, salah satu yang ditangkap di Wuhan adalah dokter Li Wenliang, orang pertama yang memperingatkan bahaya virus corona. Dia ditangkap dan dipaksa mengaku bersalah telah menyebar rumor di WeChat. Li meninggal dunia karena virus corona.
Penangkapan dan pembungkaman Li menuai kemarahan dari masyarakat. Para ahli mengatakan, jika saja Li tidak dibungkam dan bahaya virus corona diketahui sejak dini, maka jumlah penderita bisa ditekan.
ADVERTISEMENT
Per Senin (10/2) angka kematian akibat virus corona mencapai 908 orang dengan penderita lebih dari 40 ribu orang. Selain di China, penderita virus corona juga ditemukan di sekitar 26 negara. Hubei adalah provinsi dengan korban meninggal terbanyak, yaitu 871 orang dengan penderita lebih dari 29 ribu.