news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Isu Perpanjangan Jabatan Presiden Dinilai Sudah Tutup Buku, Risiko Politik Besar

11 April 2022 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi memastikan pemilu akan tetap dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Menanggapi pernyataan Jokowi, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menilai, pernyataan ini memberikan kepastian bahwa wacana penundaan pemilu sudah tidak mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
“Situasi sudah terkendali, Indonesia masuk fase endemi, kemudian juga pertumbuhan ekonomi mulai membaik kita pun juga berhasil melaksanakan pilkada di masa pandemi harusnya penundaan itu sudah tutup buku ya,” kata Arya, Senin (11/4).
Sedangkan terkait wacana Jokowi tiga periode, Arya menilai ini tidak mungkin terjadi setelah banyaknya tekanan dari publik yang menentang wacana ini.
“Dengan adanya tekanan atau protes publik terutama mahasiswa terkait gagasan perpanjangan masa jabatan, saya kira partai-partai di parlemen akan berpikir panjang ya. Dan partai-partai saya kira terutama yang mendukung perpanjangan ya sudah kehilangan legitimasinya,” tegas Arya.
Arya juga menilai kecil kemungkinan masih ada yang bermanuver menggolkan perpanjangan masa jabatan presiden melalui penambahan periode atau penundaan pemilu secara diam-diam. Sebab, risiko politik yang ditanggung sungguh besar.
ADVERTISEMENT
“Saya kira partai-partai dan lingkaran elit sudah berhitung juga, mereka sudah kehilangan, terutama kelompok 3 periode ini sudah kehilangan muka. Terutama dengan gelombang protes yang cukup besar di banyak tempat,” jelasnya.
Selain itu, Indonesia sendiri juga akan menjadi tuan rumah beberapa acara internasional sehingga stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi harus terjaga.
“Kita Indonesia tahun ini akan menjadi tuan rumah pelaksanaan G20 tentu butuh situasi yang kondusif. Tahun depan akan jadi chair-nya Asian Summit. Jadi tentu saya kira bila masih ada kelompok-kelompok atau elit-elit yang mendorong amandemen terutama pasal 7 terkait durasi masa jabatan saya kira itu terlalu berisiko secara politik dan keamanan," tutup Arya.
-----
Reporter: Dhania Anindyaswari Puspitaningtyas
ADVERTISEMENT