news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

ITAGI: Keamanan Vaksin Sinovac untuk Lansia Sama dengan Usia 18-59 Tahun

19 Januari 2021 14:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
ADVERTISEMENT
Kelompok lansia di atas 60 tahun menjadi prioritas yang akan mendapatkan vaksinasi corona. Namun untuk waktunya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut belum dilakukan bulan Januari ini.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut Budi lansia akan mendapatkan vaksin selain Sinovac.
"Kami harapkan Astrazeneca, Pfizer, datang segera. Itu adalah vaksin yang sudah uji klinis digunakan di atas 60 tahun, akan mulai [vaksinasi bagi] petugas publik lansia sekitar Maret atau awal April," jelas dia dalam rapat dengan Komisi IX DPR yang disiarkan secara live di Youtube DPR, Selasa (12/1/2021).
Namun, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Sri Rezeki Hadinegoro menyatakan, vaksin Sinovac bisa digunakan untuk lansia. Jadi, sebenarnya tak perlu menunggu vaksin Pfizer atau AstraZeneca tiba karena jadwal kedatangan sangat dinamis.
"Keamanannya (untuk lansia di atas 60 tahun) tidak berbeda dari kelompok yang 18-59. Apakah ini bisa dibuat untuk lansia, ini yang menjadi pertanyaan, jadi kita tidak perlu mengambil vaksin lain," kata Prof Sri dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (19/1).
ADVERTISEMENT
ITAGI merupakan pihak yang juga dimintai pandangannya oleh BPOM sebelum emergency use authorization (EUA) untuk Sinovac terbit 11 Januari lalu.
Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro Indonesia in Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) dan Prof. Kusnadi Rusmil dalam dialog produktif bertema Berjuang Tanpa Lelah Menyiapkan Vaksin. Foto: Dok. Istimewa
Uji klinis vaksin Sinovac untuk lansia di atas 60 tahun sedang dilakukan di Brasil. Seharusnya kajian akan keluar dalam waktu dekat.
"Kita sedang menunggu hasilnya di Brasil, belum selesai, ini yang masih dikaji," ungkap dia.
Terkait vaksinasi untuk lansia harus dilakukan secara hati-hati. Apalagi ada kejadian di Norwegia 29 orang meninggal usai divaksin Pfizer, mayoritas lansia dengan kesehatan yang lemah.
"Atau kita memakai vaksin lain, kita tahu ada di dalam SK Menteri Kesehatan, ada AstraZeneca, Pfizer, ada Moderna, dan sebagainya. Apakah kita mau pakai itu, nah ini yang mungkin perlu satu kajian khusus," kata Sri Rezeki.
ADVERTISEMENT