ITAGI Soroti Vaksinasi Lansia Masih Rendah: Yang Sepuh Banyak Meninggal

23 Juli 2021 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua ITAGI, Prof. Sri Rezeki Hadinegoro. Foto: Youtube/@Badan POM RI
ADVERTISEMENT
Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof Sri Rezeki Hadinegoro, menyayangkan vaksinasi corona kepada kelompok lansia masih terbilang rendah. Padahal, lansia sudah menjadi kelompok prioritas untuk divaksinasi sejak program ini dimulai.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang terlihat adalah tingkat kematian akibat COVID-19 pada lansia masih tinggi. Hal ini salah satunya terjadi karena belum banyak lansia yang menerima suntikan vaksin corona.
"Kalau kita lihat kematian juga banyak yang sepuh-sepuh, lansia, karena itu masih rendah ini. Saya yakin sekali ini karena lansia ini kan tidak bisa datang sendiri, sehingga harus diantar oleh anaknya harus diantar oleh cucunya," jelas Sri kepada kumparan, Jumat (23/7).
Menurut Sri, masih sulitnya akses vaksinasi lansia ini membuat penyuntikan belum maksimal. Ia pun mengingatkan masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia dan belum divaksin untuk segera dibawa ke faskes terdekat.
"Nah ini harus dibantu gitu [vaksinasinya], dan itu yang kurang perhatian. Justru kematian kebanyakan dari orang tua di atas 60 [tahun] itu banyak sekali," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian mencontohkan bisa dalam satu RT di satu wilayah mengumpulkan lansia-lansia yang belum divaksinasi. Kemudian, mereka sama-sama dibawa ke sentra vaksinasi terdekat.
Dengan cara gotong royong ini, Sri yakin para lansia bisa lebih terlindungi dari paparan COVID-19.
Vaksinator menyuntikkan vaksin AstraZeneca pada warga lanjut usia (lansia) yang berumur 84 tahun saat peresmian Sentra Vaksinasi COVID-19 tiket.com di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, Senin (14/6/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
"Anak-anak itu yang membawa bapaknya, ibunya, neneknya, kakeknya, tantenya, itu diantar. Atau yang bagus satu RT kumpul terus dibawa satu mobil bersama-sama. Itu bagus sekali. Tetap penyuntikan ada di puskesmas atau di sentra vaksinasi. Jadi lansianya yang diangkut ke sana. Itu yang harus swadaya masyarakat," tutupnya.
Vaksinasi corona terhadap kelompok lansia sudah dimulai pertengahan Februari 2021. Lansia menjadi salah satu kelompok prioritas karena lebih berisiko tertular COVID-19 dibandingkan masyarakat yang umurnya lebih muda.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, jumlah lansia yang divaksin masih terbilang rendah. Berdasarkan data dari vaksin.kemkes.go.id, dari total 21,5 juta lansia yang ditargetkan, baru 4,7 juta orang yang menerima suntikan pertama vaksin corona atau 21,98 persen.
Sedangkan lansia yang sudah menerima suntikan penuh dua dosis baru berjumlah 3 juta orang, atau 13,93 persen.