Italia Jadi Negara dengan Kantor Polisi Rahasia China Terbanyak di Dunia

5 Desember 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah polisi paramiliter China berbaris berjaga di luar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah polisi paramiliter China berbaris berjaga di luar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
China diduga memiliki lebih dari seratus kantor polisi luar negeri yang didirikan di seluruh dunia untuk memantau populasi warga negara dan mengendalikan pembangkang, termasuk di Italia.
ADVERTISEMENT
Menurut organisasi HAM yang berbasis di Madrid, Safeguard Defenders, Italia adalah negara dengan jumlah kantor polisi China terbanyak dengan sebelas kantor.
Laporan 'Patrol and Persuade' menyebut China mengoperasikan 48 kantor polisi tambahan di luar negeri pada Senin (5/12). Pada September lalu, organisasi tersebut juga mengungkapkan bahwa China memiliki 54 kantor polisi yang tersebar di seluruh dunia.
Mereka tersebar di 12 negara, termasuk Kanada, Jerman, dan Belanda.
Dua otoritas keamanan China dikatakan menguji strategi kepolisian dalam merepatriasi warga di Milan di Italia. Kantor polisi rahasia ini juga diduga ada di Roma, Bolzano, Venesia, Firenze, Prato, dan Sisilia.
Polisi terlihat di luar gedung kantor Stand News, setelah enam orang staff ditangkap, di Hong Kong, China, Rabu (29/12). Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Menurut Badan Statistik Nasional Istat, Italia menjadi rumah bagi 330.000 warga China pada 2021. Kuatnya pengaruh China di Italia membuat keduanya menyepakati skema patroli bersama pada 2015.
ADVERTISEMENT
Skema ini memungkinkan polisi China untuk berpatroli di kota-kota Italia. Kantor polisi rahasia kemudian didirikan di Milan pada Mei 2016. Kementerian Dalam Negeri Italia tidak memberikan perhatian khusus pada menjamurnya kantor polisi rahasia China.
"Fakta bahwa otoritas lokal China dapat menggunakan stasiun ini sebagai percontohan di Italia sangat memberatkan," kata Direktur Kampanye Safeguard Defenders, Laura Harth.
Sejumlah polisi berpatroli di luar Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Dikutip dari The Guardian, Safeguard Defenders menemukan bahwa kantor polisi rahasia tersebut bertujuan untuk memata-matai, mengusik, dan merepatriasi warganya yang tinggal di luar negeri.
Di Spanyol, kantor polisi China itu menggunakan kedok sebagai kantor pelayanan khusus bagi warga China.
Sama seperti Spanyol, kantor polisi rahasia di Italia juga berkedok pusat layanan yang membantu warganya dengan prosedur birokrasi seperti memperbarui paspor dan Surat Izin Mengemudi (SIM).
ADVERTISEMENT
Penyelidikan yang dilakukan Safeguard Defenders dilakukan mengacu pada data publik milik China. Data ini menjelaskan, negara tersebut memiliki otoritas keamanan publik yang ditempatkan di negara-negara dengan jumlah besar komunitas orang China.
Petugas polisi anti huru hara membubarkan massa saat aksi "Menolak Lupa" di Hong Kong, China, Minggu (1/12). Foto: REUTERS/Leah Millis
Tidak ada bukti konkret bahwa Beijing mengelola langsung kantor tersebut. Namun, Safeguard Defenders meyakini China menempuh tindakan ini untuk menganiaya mereka yang dianggap pembangkang.
Salah satu kasus semacam ini adalah ekstradisi warga China yang menjadi pekerja pabrik di Italia. Dia dituduh melakukan penyelewengan. Setelah kembali, dia menghilang tanpa jejak.
"Kami memantau data China dan pada April menemukan informasi dari kementerian informasi publik yang menunjukkan bahwa 210.000 orang dibujuk untuk kembali hanya dalam satu tahun," jelas Harth.
Dari jumlah tersebut, sebagian besar ditangkap dalam Operasi Perburuan Rubah yang diluncurkan Presiden China, Xi Jinping.
ADVERTISEMENT
Operasi tersebut dilakukan untuk mengejar para pejabat yang melakukan korupsi dan melarikan diri dari China.
Penulis: Thalitha Avifah Yuristiana.