Jadi Tuan Rumah KTT OKI, Gambia Minta Bantuan Indonesia

16 Juli 2018 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres JK Dan Wakil Presiden Gambia Ousainou Darboe (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres JK Dan Wakil Presiden Gambia Ousainou Darboe (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Gambia Ousainou Darboe menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam kesempatan itu, Ousainou meminta Indonesia membantu Gambia dalam bidang keprotokolan jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-14 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
ADVERTISEMENT
“Kami ingin belajar dari pengalaman anda dan para ahli Indonesia dalam menyelenggarakan acara sekelas KTT. Gambia memang menjadi tuan rumah, tapi Indonesia dan Gambia akan menyelenggarakan ini bersama-sama,” kata Darboe di Istana Wapres Jakarta Pusat, Jalan Kebon Sirih, Senin, (16/7).
“Sejak kami tiba di sini kemarin, ada keramahan yang luar biasa yang saya dapat. Saya juga merasa seperti di rumah. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Wapres Kalla,” ujarnya.
JK terima Wapres Gambia di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat. (Foto: Kevin Kurnianto)
zoom-in-whitePerbesar
JK terima Wapres Gambia di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat. (Foto: Kevin Kurnianto)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi JK selama pertemuan mengatakan, pemerintah Indonesia sejauh ini telah memberikan bantuan kepada Gambia dalam bentuk capacity building bidang keprotokolan. Retno mengatakan saat ini Gambia meminta Indonesia melanjutkan bantuan tersebut.
"Kita sudah mengirim tim keprotokolan ke Gambia untuk protocol officer dari Gambia. Tadi juga dibahas apakah masih ada keperluan bagi Indonesia untuk meneruskan capacity building di bidang keprotokolan, mereka mengatakan iya," terang Retno.
ADVERTISEMENT
Selain bidang keprotokolan, Retno menuturkan, Gambia juga meminta Indonesia membantu capacity building di bidang keamanan.
"Kepolisian akan melakukan assessment kebutuhan capacity building untuk kepolisian," terang Retno.
Pelatihan atau capacity building itu diharap dapat membantu memperlancar proses penyelenggaraan KTT OKI di ibu kota Banjul. Diketahui, negara di Benua Afrika itu akan menjadi tuan rumah KTT OKI pada November 2019.