Jakarta akan Tindak Tegas Mereka yang Gunakan Ondel-ondel untuk Mengamen

Warga berkerumun saat malam Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Patung Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2020). Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Satpol PP DKI melarang penggunaan ondel-ondel untuk mengamen. Larangan ini sesuai dengan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Bukan hanya itu, ondel-ondel juga telah ditetapkan sebagai budaya ikon Betawi. Penetapan itu tertuang dalam Pergub Nomor 11 Tahun 2017.

Dalam Pergub Nomor 11 Tahun 2017, ditetapkan beberapa fungsi ondel-ondel. Namun di dalam fungsinya, tidak ada yang mengatur ondel-ondel boleh dijadikan sebagai alat untuk mengamen.

Dalam Pergub, fungsi ondel-ondel yakni sebagai pelengkap berbagai upacara adat tradisional masyarakat. Juga sebagai dekorasi pada acara seremonial Pemprov DKI, festival, pentas artis asing, pameran, pusat perbelanjaan, industri pariwisata, gedung pertemuan dan area publik yang memungkinkan dari aspek estetik dan keselamatan umum.

Adapun penempatan ondel-ondel harus ditaruh di sisi kanan kiri pintu masuk, lobby sebagai pelengkap photo. Juga di panggung pementasan atau dalam bentuk visual LED/videotron atau di tempat lain sesuai estetik.

Larangan ondel-ondel sebagai alat mengemis ini sudah dilakukan sejak 2020 lalu. Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan rencana pelarangan ini telah disepakati oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta kepada sejumlah ormas Betawi seperti Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) dan Barisan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).

“Kalau kita temukan ada ondel-ondel yang digunakan sebagai sarana mengamen, bahkan mengarah, terkesan jadi pengemis gitu ya, dan sudah mengganggu ketertiban umum,” kata Arifin saat dihubungi, Jumat (14/2).

“Maka akan kita sampaikan mereka, kita arahkan untuk tidak menggunakan ondel-ondel itu sebagai alat untuk mengamen,” sambung Arifin.

***

Saksikan video menarik di bawah ini: