Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, Jadi Penyumbang Sampah Laut Terbanyak

12 Desember 2019 19:25 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah nelayan menarik jaring di pantai yang dipenuhi tumpukan sampah di pesisir laut, Sukaraja,Bandar Lampung. Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah nelayan menarik jaring di pantai yang dipenuhi tumpukan sampah di pesisir laut, Sukaraja,Bandar Lampung. Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
ADVERTISEMENT
Kepala LIPI Dr. Laksana Tri Handoko menyebut volume sampah laut di Indonesia mencapai 0,27-0,9 juta ton setiap tahunnya. Dari angka tersebut, Handoko mengatakan, Jakarta, Tangerang, dan Bekasi, menjadi wilayah penyumbang sampah laut terbanyak.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang paling besar (sampah laut) jelas di wilayah padat penduduk. Data kami itu di Tangerang, Jakarta, Bekasi meliputi sembilan muara sungai, dari Angke, macem-macem, itu ada sembilan. Itu memang paling dominan," kata Handoko usai rapat peluncuran baseline data nasional sampah laut di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ia mengatakan, hingga saat ini, sampah laut di Indonesia masih didominasi oleh jenis sampah plastik seperti Styrofoam. Handoko menjelaskan, ada beberapa aktor yang menyebabkan tingginya angka sampah laut di Indonesia.
"Kalau (penyebab) ini kombinasi. Perilaku dan sistem dari pembuangan sampah kita yang belum bagus. Sehingga sampah tidak tertangani, sehingga sampah banyak yang terbuang ke laut," tutur Handoko.
Sampah plastik di tepi pantai Pulau Pari. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Untuk itu, kata Handoko, perlu ada perubahan perilaku dari masyarakat dan pengembangan teknologi pengolahan sampah yang lebih maju. Terlebih, kata dia, pemerintah sudah menetapkan target penurunan sampah laut sebesar 70 persen pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
"Karena sesuai Rencana Aksi Nasional (RAN) pengelolaan sampah laut kita harus menurunkan sampai 70 persen pada 2025," kata Handoko.