Jakpro Ingin Aspal Sirkuit Formula E Nantinya Tak Dibongkar: Bisa untuk Gokart

15 Februari 2020 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diksusi Perspektif Indonesia bertajuk Menghitung Formula Ekonomi-Sosial dari Formula E di Senayan, Sabtu (15/2). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diksusi Perspektif Indonesia bertajuk Menghitung Formula Ekonomi-Sosial dari Formula E di Senayan, Sabtu (15/2). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Jakpro akan melapisi cobblestone (lantai dari batu andesit seperti paving block) dengan aspal sebagai sirkuit perhelatan Formula E di Monas. Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto, mengatakan pihaknya berharap nantinya setelah ajang balap mobil listrik itu usai aspal sirkuit tak perlu dibongkar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sirkuit yang ada nantinya bisa dimanfaatkan untuk event balap lainnya yang mungkin akan digelar di Jakarta.
"Kita sudah berkontrak dengan Formula E lima tahun. Nanti tahun depan menggunakan alat yang sama. Apakah ada biayanya? Enggak ada," kata Dwi dalam diskusi bertajuk 'Menghitung Formula Ekonomo-Sosial dari Formula E' di Senayan, Sabtu (15/2).
"Mungkin ada overlaynya, aspalnya. Itu pun kalau dikupas lagi sekarang. Tapi menurut saya sih jangan dikupas, sayang," sambungnya.
Monas yang jadi sirkuit Formula E. Foto: Dok. Formula E
Menurut Dwi, pihaknya dapat bekerja sama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk penggunaan sirkuit setelah Formula E selesai. Ia menyebut sirkuit itu dapat digunakan untuk gokart.
"Dan alat-alat itu nanti itu kan bisa digunakan, kerja sama, kebetulan Jakpro punya kerja sama dengan IMI. Nah setelah selesai Formula E, apakah alat ini bisa digunakan untuk aktivitas IMI, acara mereka mau gokart, bisa," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, kata dia, penggunaan cobblestone dianggap kurang ramah bagi penyandang disabilitas. Ia juga menjamin sumber resapan dia kawasan Monas tak terganggu karena pengaspalan sirkuit.
"Coba pikirin temen-teman kita yang difable, bayangin naik kursi roda di cobblestone sampai seberangnya menuju Monas saja mungkin rodanya udah rusak. Ini maksud saya ini bisa digunakan, enggak usah dikupas," kata dia.
"Cobblestone itu di bawahnya aspal dan saya udah konfirmasi pada kontraktornya yang bangun dulu, bahwa enggak pak itu di bawahnya cobble stone itu aspal itu tinggal nimbun aja dan itu dibangun 15 tahun yang lalu kalau enggak salah," tutup Dwi.
Infografik Formula E. Foto: Dimas Prahara/kumparan