Jakpro Putuskan Lapisi Cobblestone Monas untuk Sirkuit Formula E

14 Februari 2020 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu (22/1). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu (22/1). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
PT Jakpro sebagai penyelenggara balap mobil listrik Jakarta E-Prix akhirnya memutuskan untuk melapisi cobblestone (lantai dari batu andesit seperti paving block) di Monas sebelum nantinya diaspal untuk Formula E. Pelapisan ini membuat cobblestone tidak perlu dibongkar dan tidak rusak.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto mengatakan opsi pelapisan cobblestone untuk pengaspalan merupakan opsi terbaik saat ini. Sebab, waktu yang dibutuhkan lebih singkat dibanding harus membongkar cobblestone.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto, dan Ketua Ikatan Motor Indonesia Sadikin Aksa saat Media Briefing formula E Jakarta E-Prix. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Pengaspalannya pun itu berdasarkan informasi dan teknis pengerjaanya itu memakan waktu 1-2 bulan dan itu sama sekali tidak mengganggu arus lalu lintas. Itu sudah dikomitmenkan oleh tim yang mengerjakan," kata Dwi dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/2).
"Dan itu dilakukan FEO (Formula E Operations) di Paris, hanya melapisi cobblestone," tambah dia.
Ilustrasi cobblestone di Monas. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Setelah gelaran Formula E selesai, Jakpro belum memastikan apakah aspal akan dibongkar lagi atau dibiarkan. Secara pribadi, Dwi ingin aspal tak perlu dibongkar lagi.
"Nah apakah itu jadi permanen? Nanti akan kita diskusikan dengan pihak terkait termasuk Komisi Pengarah," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau aspalnya apakah mengganggu resapan? Enggak, kalau sekarang di bawahnya cobblestone itu bukan tanah. Kalau di-overlay saya pribadi ya dipermanenkan saja. Jangan dikelupas lagi," imbuh dia.
Surat Gubernur DKI Jakrta Anies Baswedan ke Komisi Pengarah Monas soal Formula E. Foto: Dok. Pemprov DKI
Dwi menilai, cobblestone di Monas kurang cocok dengan kondisi saat ini. Sebab, jalannya sangat tidak rata dan sangat tidak nyaman termasuk bagi penyandang disabilitas.
"Saya serius ini dan saya terenyuh nih, can u imagine, bagaimana disabled people lewat ke Monas. Mas Rio aja naik delman sakit. Ini artinya kontribusi kita juga kalau enggak dikelupas ya enggak apa-apa," ujar dia.
Monas yang jadi sirkuit Formula E. Foto: Dok. Formula E
Saat ini, proses pengerjaan sirkuit Formula E sudah dimulai secara paralel. Proses pengerjaan dipantau langsung oleh FEO.
Untuk jangka panjang, seluruh aset yang dibangun dalam Formula E akan jadi aset PT Jakpro karena menggunakan dan Penyertaan Modal Daerah (PMD). Nantinya, bisa dimanfaatkan untuk ajang balap lainnya.
ADVERTISEMENT
"Apakah itu bisa dimanfaatkan teman-teman IMI untuk melakukan sport tourism yang lain tentu bisa dan kita sudah punya kerja sama dengan IMI. KIta juga jadi corporate membernya IMI," kata Dwi.
"Jadi ini niatnya kita sport tourism bukan hanya sekadar balapan, tapi bagaimana mendorong adrenalin dari kalangan muda yang membawa dampak ke ekonomi," ucap dia.
Infografik Formula E. Foto: Dimas Prahara/kumparan