Jakpro: Robohnya Pembatas Pagar JIS Jadi Bahan Evaluasi Semua Pihak

26 Juli 2022 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kerusakan tribun zona utara 108-112 di Jakarta International Stadium (JIS) yang roboh pada Minggu (24/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kerusakan tribun zona utara 108-112 di Jakarta International Stadium (JIS) yang roboh pada Minggu (24/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengatakan, insiden robohnya pagar pembatas di stadion Jakarta International Stadium (JIS) pada Minggu (24/7) akan menjadi bahan evaluasi semua pihak.
ADVERTISEMENT
“Pertandingan kemarin jadi bahan berharga untuk evaluasi kita semua, Jakpro, Jakmania, Pemprov DKI, Persija dan skema ticketing oleh Jaklingko. Menjaga stadion dengan keteladanan memang membutuhkan upaya dan usaha yang cukup tinggi, namun dengan kerja sama untuk saling mengingatkan dari seluruh pihak ini sangat mungkin diterapkan," ujar VP Corporate Secretary Jakpro, Nadia Diposanjoyo, dalam keterangannya, Selasa (26/7).
Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI, Anies Baswedan, agar menjaga stadion kebanggaan Jakarta itu dengan sebaik mungkin.
Kondisi kerusakan tribun zona utara 108-112 di Jakarta International Stadium (JIS) yang roboh pada Minggu (24/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
"Hal ini juga sesuai dengan arahan dan concern Pak Gubernur, untuk membiasakan diri menjadi penonton dan suporter teladan dimanapun berada, apalagi di stadion kesayangan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk warga agar dapat digunakan sepanjang waktu dan sepanjang musim,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Insiden robohnya pagar pembatas ini terjadi saat friendly match antara Persija melawan Chonburi FC. Pagar pembatas yang harusnya berfungsi sebagai penanda batas guna menjaga keselamatan penonton dan pemain, malah diduduki, diinjak, bahkan dilompati.
Pagar pembatas yang dimaksud adalah pagar pembatas antara pemain dan penonton di bagian depan Tier 1 Jakarta International Stadium (JIS). Pagar pembatas ini terdiri dari dua bagian, yaitu Railing sisi depan dan Horizontal Barrier.
Jarak antara FOP dengan penonton yang hanya terpisah sekitar 10 meter, hal ini membuat pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan. Alasan lainnya tentu agar penonton tidak masuk ke arena lapangan.
Kondisi kerusakan tribun zona utara 108-112 di Jakarta International Stadium (JIS) yang roboh pada Minggu (24/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
Menjelang pertandingan persahabatan Persija melawan Chonburi FC, antusiasme penonton semakin meningkat. Hampir seluruh tribun Tier 1 terpenuhi bahkan melebihi kapasitas tempat duduk yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Beberapa penonton terlihat ada yang menaiki horizontal barrier mulai dari memasang spanduk, duduk, dan sebagainya. Hal ini jelas diluar fungsi utama dan kekuatan struktur dari horizontal barrier.
Tindakan penonton yang berpijak pada horizontal barrier itu mengakibatkan beban tarik tambahan pada angkur kolom praktis yang membuat tumpuan horizontal barrier tercabut.
Hal inilah yang akhirnya membuat horizontal barrier beserta pagar pembatas penonton pada sisi utara roboh.
Kondisi kerusakan tribun zona utara 108-112 di Jakarta International Stadium (JIS) yang roboh pada Minggu (24/7/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
Penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya juga membuat kondisi jadi tidak terkendali dan diluar kontrol petugas di lapangan.
Menanggapi peristiwa ini, Nadia juga menyebut ke depannya sebelum melaksanakan pertandingan, pihaknya akan mengetatkan penertiban dan pengawasan serta pembatasan zona penonton.
"Hasil evaluasi ke depan, kami akan memastikan bahwa setiap ada pertandingan besar maupun event lainnya di JIS yang menyedot euforia dan potensi emosi yang menggelora akan dilakukan penertiban dan pengawasan lebih ketat terutama untuk lintas alur wara wiri serta batas pengaturan penonton pada setiap zona, memberikan peringatan dan edukasi bagi suporter dan penonton agar selalu tertib dan menjadi teladan, serta memitigasi risiko-risiko yang timbul dari hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Nadia.
ADVERTISEMENT