Jalan Rusak Picu Kerusuhan di Kolombia, 79 Polisi Disandera Warga

3 Maret 2023 11:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi kerusuhan di Kolombia. Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kerusuhan di Kolombia. Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
Seorang polisi dan warga sipil tewas dalam protes berujung kekerasan di provinsi Caqueta pada Kamis (2/3). 79 polisi dan sembilan pekerja disandera oleh penduduk lokal.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kolombia menyatakan, kejadian berdarah itu pecah di kotamadya San Vicente del Caguan. Kericuhan dimulai saat anggota masyarakat adat memblokir akses menuju kilang minyak lalu membakarnya.
Kekerasan dipicu tuntutan mereka agar pemilik kilang minyak Emerald Energy memperbaiki jalanan yang rusak.
Presiden Kolombia Gustavo Petro berbicara pada pertemuan dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Istana Miraflores, di Caracas, Venezuela. Foto: Leonardo Fernandez Viloria/REUTERS
Atas kondisi yang masih memanas di Caqueta, Presiden Gustavo Petro memerintahkan pejabat Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri segera menuju ke wilayah itu. Ia juga mengecam aksi pembunuhan.
"Kami punya gerakan populer yang memiliki pengecualian dan serta kelompok berpengaruh yang ingin menghancurkan pemerintah dan menjerumuskan Kolombia ke dalam perang, akhirnya mereka membunuh polisi muda," kata Petro seperti dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan, saat kantor kejaksaan tinggi sudah meluncurkan investigasi pembunuhan. Sedangkan Palang Merah dikerahkan demi merawat sandera.
ADVERTISEMENT
"Saya harap para pelaku segera membebaskan pejabat pemerintah sebelum eskalasi kekerasan terjadi," kata Petro.
Protes di dekat area kilang minyak dan tambang kerap terjadi Kolombia. Masyarakat sekitar meminta pengelola untuk memperbaiki infrastruktur termasuk sekolah dan jalan.