Jalur Sepeda Permanen hingga Prasasti di DKI Telan Biaya Rp 28 M, Tak Pakai APBD
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun pembangunan tugu prasasti jalur sepeda ini menimbulkan persepsi publik. Terlebih karena dana pembangunannya yang memakan biaya hingga Rp 800 juta.
Menanggapi hal tersebut, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, pembangunan prasasti jalur sepeda ini tak menggunakan APBD.
"Tugu sepeda ini dapat anggaran dari kewajiban pihak swasta, pihak ketiga. Kemudian nilainya kurang lebih Rp 28 miliar, termasuk tugunya yang 800 juta," ujar Riza, Kamis (8/4).
Anggaran sebesar Rp 28 miliar ini termasuk pembangunan 11 fasilitas yang akan dibangun secara permanen di Sudirman-Thamrin.
"Ini menunjukkan keberpihakan kami Pemprov terhadap pengguna jalan, sepeda kami berharap ke depan sepeda ini tidak hanya sebagai alat olahraga, rekreasi, tapi transportasi. Jadi bisa terintegrasi dengan moda transportasi lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Riza juga mengatakan, tugu ini merupakan ruang bagi para seniman Ibu Kota untuk menyalurkan bakatnya. Tugu jalur sepeda ini juga dianggapnya mampu menambah estetika kota Jakarta.
“Tugu sepeda tidak ada urgensi? Itu kan memberi ruang untuk pelaku seni berkreasi, seni untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas dan mempercantik Jakarta. Anggaran dari pihak ketiga,” ucap Riza.
Sebelumnya, PDIP DPRD DKI juga menyebut pembangunan prasasti jalur sepeda ini tak masuk ke skala prioritas Pemprov. Masih banyak hal yang lebih baik diselesaikan lebih dulu.
“Tugu itu dibangun untuk menghormati seseorang atau sesuatu yang legendaris, dengan pengorbanan atau patriotiknya. Apa yang legendaris dari sepeda, malah justru selalu minta diprioritaskan dan mengambil anggaran dari APBD, bukan meringankan malah membebani,” ungkap Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4).
ADVERTISEMENT