Jalur Sepeda Permanen Sudirman-Thamrin Malah Dipakai Pemotor Bengal Lawan Arah

25 Februari 2021 10:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepeda melintasi jalur khusus sepeda yang telah diberikan pembatas jalur permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (24/2).  Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pesepeda melintasi jalur khusus sepeda yang telah diberikan pembatas jalur permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (24/2). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI tengah membangun jalur sepeda permanen di ruas jalan Sudirman-Thamrin. Namun, ditemukan sejumlah pengendara sepeda motor yang melintasi jalur sepeda yang masih dalam proses pembangunan tersebut. Bahkan ada yang lawan arus.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, pihaknya akan mengedukasi para pengendara soal pembagian ruas jalan untuk kendaraan bermotor dan sepeda. Sehingga, diharapkan tidak ada lagi kendaraan bermotor yang melintasi jalur sepeda.
"Kami akan edukasi kepada seluruh pengendara, baik itu kendaraan bermotor atau sepeda, untuk menggunakan lajur yang sudah diperuntukkan bagi masing-masing jenis kendaraan," ujar Syafrin, Kamis (25/2).
"Pada prinsipnya Jakarta menyediakan ruang lalu lintas untuk jalan berbagi," lanjutnya.
Pesepeda melintasi jalur khusus sepeda yang telah diberikan pembatas jalur permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (24/2). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Dinas Perhubungan tidak akan bekerja sendiri dalam mengedukasi pengendara kendaraan bermotor. Tetapi juga bakal melibatkan personel Polda Metro Jaya untuk sosialisasi kepatuhan berlalu lintas.
"Iya kita selalu koordinasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya," ucap dia.
Pesepeda melintasi jalur khusus sepeda yang telah diberikan pembatas jalur permanen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (24/2). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Sementara itu, jalur sepeda permanen di Sudirman-Thamrin ini akan dibangun sepanjang 11,2 kilometer, dan ditargetkan rampung pada Maret 2021. Pembangunan jalur ini memakan biaya sekitar Rp 30 miliar.
ADVERTISEMENT
"Anggarannya sekitar Rp 30-an miliar. Dari kompensasi pihak ketiga," tutup Syafrin.