news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jateng Jadi Provinsi dengan Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Terbesar

16 Januari 2020 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak siswa tinjau banjir. Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak siswa tinjau banjir. Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penurunan jumlah penduduk miskin terbesar di Indonesia. Berdasarkan data BPS, pada periode Mei 2019 hingga September 2019, Jateng berhasil menurunkan persentase penduduk miskin hingga 0,22 poin menjadi 10,58 persen atau 63.830 jiwa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pada periode yang sama, Jatim hanya turun 56.250 jiwa, NTB turun 30.280 jiwa, dan Jakarta hanya turun 3.250 jiwa. Bahkan, di periode tersebut, Jawa Barat hanya turun 950 jiwa saja.
Meski menyambut baik hasil tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku masih belum puas. Ia meminta seluruh jajarannya lebih getol lagi memberantas kemiskinan.
Gubernur Ganjar Pranowo melihat Rumah Pompa pengendalian rob dan banjir di pesisir utara Kota Pekalongan, Jum'at (3/1). Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
"Mudah-mudahan ini hasil kerja keroyokan bersama yang kami lakukan. Namun rasanya, targetnya harus tetap dipicu untuk dinaikkan lagi dengan jumlah penurunan angka kemiskinan yang lebih besar," kata Ganjar saat menghadiri rapat dengan Perkumpulan Aparatur Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) di Kabupaten Semarang, Rabu (15/1/2020).
Untuk menurunkan angka kemiskinan, Ganjar sudah menyiapkan sejumlah strategi. Mulai dari politik anggaran hingga pembuatan kebijakan yang mengarah pada program prioritas pengentasan kemiskinan dan mengubah skema musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).
ADVERTISEMENT
"Kalau usulnya infrastruktur, silahkan dikirim lewat elektronik saja. Tapi saat musrenbang yang keliling itu, saya minta sesuai tema, kreasi dan inovasi yang dimiliki. Misalnya inovasi penurunan angka kemiskinan, pengelolaan desa, bumdes dan lainnya. Sehingga, usulan-usulan dalam Musrenbang itu dapat menyelesaikan kemiskinan," kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga mengaku akan mengoptimalkan potensi lain, termasuk dengan menjalin kerjasama dengan Baznas, CSR perusahaan, filantropi, dan Satu OPD Satu Desa Miskin. Bahkan, menurut Ganjar, ia juga akan menggandeng perguruan tinggi hingga TNI/Polri untuk membina masing-masing minimal satu desa.
"Kami juga akan membangun sistem, sehingga diharapkan penanggulangan kemiskinan berjalan lebih cepat," jelas Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memuji kinerja Wakil Gubernurnya, Taj Yasin Maimoen, yang dinilai sangat rajin mengurus masalah kemiskinan. Menurutnya, pihaknya juga kerap berkomunikasi dengan Kemensos dan Wapres untuk membahas soal data kemiskinan di Jateng.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin data ini pasti, ya dia miskin dan diberikan treatment apa, agar semua tepat sasaran. Sambil kami mendorong agar mereka yang mendapat program subsidi dari pemerintah, yang sudah mampu mau mengundurkan diri dan diberikan kepada yang lebih berhak," pungkasnya.