Jatim Waspadai Banjir Kiriman dari Sungai Bengawan Solo

2 Januari 2020 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sungai Bengawan Solo. Foto: Wikimedia Commons.
zoom-in-whitePerbesar
Sungai Bengawan Solo. Foto: Wikimedia Commons.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mewaspadai banjir kiriman dari Sungai Bengawan Solo pada musim hujan ini.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubenur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, 70 persen panjang Sungai Bengawan Solo berada di wilayah Jatim. Sedangkan, lokasi hulu sungai berada di Jawa Tengah (Jateng). Pihaknya bakal memantau perkembangan kondisi hulu Sungai Bengawan Solo di Jateng. Sehingga bisa mengantisipasi bila sewaktu-waktu terjadi banjir kiriman.
“Bengawan Solo ini ada yang namanya banjir kiriman. Hujannya tidak terjadi di Jawa Timur tapi dikirim oleh Bengawan Solo karena 30 persennya yaitu hulu di Jawa Tengah, kita di hilirnya 70 persen nya sehingga ikut meng-update kondisi hujan yang terjadi di hulu Sungai Bengawan Solo,” ujar Emil di BPBD Jatim, Sidoarjo, Kamis (2/1).
“Kita bisa mengantisipasi adanya banjir kiriman. Kita segera melakukan langkah di masyarakat, kita harus waspada, tapi jangan panik,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pemprov Jatim bakal menempatkan sumur resapan air atau biopori pada sejumlah titik dataran rendah rawan banjir di Jatim. Sumur resapan itu digunakan untuk menyedot air bila terjadi genangan air.
“Kita harus melakukan sumur resapan air atau biopori tapi di dataran rendah, karena kalau di daerah pegunungan seperti daerah Trenggalek Tulungagung dilakukan resapan air itu akan jenuh, tapi kalau di datar bisa membantu mempercepat genangan air (menyusut),” paparnya.
Pemprov Jatim juga bakal memenuhi ketersediaan perahu karet. Perahu karet itu bakal digunakan untuk mengevakuasi korban bila terjadi banjir.
“Kita juga sudah cek ketersediaan perahu karet dan bahkan tadi ada inovasi yaitu jeriken, tujuannya kalau ada keadaan darurat di gang-gang yang tidak bisa dimasuki perahu karet itu bisa digunakan membantu mengapung dan mengevakuasi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Yang tidak kalah penting adalah terakhir panjang ketika ada batang ranting-ranting pohon itu harus segera dibersihkan di potong sudah disiapkan kita full siap siaga karena kita ingin negara hadir memberikan rasa aman,” pungkasnya.