Jawa Tengah Dinobatkan sebagai Provinsi Terbaik Penggerak Keuangan Inklusif

16 Januari 2021 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.  Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Pemprov Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
Jawa Tengah kembali dinobatkan sebagai provinsi terbaik dalam rangka penggerak keuangan inklusif nasional oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penghargaan serupa juga pernah diterima Jawa Tengah pada Januari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Penghargaan tersebut disampaikan langsung Ketua OJK, Wimboh Santoso, pada acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2021 yang digelar secara virtual, Jumat (15/1) malam.
Dalam acara yang juga dihadiri Presiden Jokowi itu, Wimboh mengatakan, Jawa Tengah menjadi yang terbaik secara nasional sebagai penggerak keuangan inklusif.
"Dalam kesempatan kali ini, kami memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa memperluas akses keuangan di daerah. Untuk kategori penggerak keuangan inklusif tingkat provinsi, penghargaan kami berikan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo," kata Wimboh.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat gowes sembari mengingatkan masyarakat memakai masker di Pasar Tiban depan Stadion Diponegoro Kota Semarang. Foto: Dok. Pemprov Jateng
Selain Jawa Tengah, penghargaan penggerak keuangan inklusif juga diberikan OJK kepada Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, ada juga penghargaan yang diberikan kepada penggerak keuangan mikro syariah, yang salah satu penerimanya adalah warga Kendal bernama Sholahudin Humaidullah.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan, keuangan masyarakat kita semakin inklusif," harap Wimboh.
Ketua OJK Wimboh Santoso saat membuka seminar menyampaikan kebijakan berbasis penelitian lebih relevan dalam mengkaji perkembangan teknologi yang semakin pesat di berbagai aspek termasuk di sektor keuangan. Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan itu merupakan kerja keras dalam upaya mendorong inklusivitas keuangan di Jawa Tengah. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk persoalan ini.
"Maka kita ngajari anak-anak untuk menabung, mempermudah akses permodalan untuk UMKM dan lainnya. Kita memang konsen betul soal ini," katanya.
Untuk mendorong program inklusivitas di bidang keuangan, Ganjar juga terus bekerja sama dengan OJK di daerah terkait sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Banyak program yang sudah dijalankan, dan saat ini tinggal dilanjutkan.
"Penghargaan ini kami persembahkan untuk masyarakat Jateng agar keuangan kita makin inklusif. Sehingga, semua bisa mengakses keuangan dengan mudah," jelasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Pemprov Jateng
Selain soal keuangan yang inklusif, Ganjar juga mendorong kebiasaan cashless dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan teknologi di bidang keuangan itu diharapkan dapat dioptimalkan masyarakat sebagai salah satu cara pengelolaan keuangan.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan makin hari makin cashless, sehingga cara pengelolaan keuangan kita tidak cash tapi mulai menggunakan teknologi. Ada finteknya juga. Ini yang kita dorong agar sejak kecil sudah memahami, pelaku usaha kecil juga bisa mengakses dengan mudah sehingga akses keuangan ini makin betul-betul merata," pungkasnya.