Jawaban Kemendikbud Soal Viral Buku Pelajaran IPA SMP Tak Ada Bahaya Corona

29 Juni 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Foto: Itjen Kemendikbud
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Foto: Itjen Kemendikbud
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buku IPA Kelas 8 SMP terbitan Kemendikbud menjadi sorotan publik. Hal itu bermula dari unggahan video dengan narasi virus corona yang ada di dalam buku itu tidak bahaya. Narasi itu kemudian viral.
ADVERTISEMENT
Kemendikbud angkat bicara soal unggahan buku terbitan 2017 tersebut. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud, Maman Faturahman, mengatakan hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.
Maman menegaskan virus corona yang disebutkan dalam buku itu beda konteks dengan virus corona yang menjadi wabah, COVID-19. Lebih lanjut, tambah Maman, virus corona sudah ada sebelum 2019.
"Memang buku [itu] yang menceritakan tentang virus corona dalam konteks, kan virus corona sudah ada sebetulnya sebelum 2019. Saya kira nggak ada yang salah," ujar Maman kepada kumparan, Selasa (29/6).
Coronavirus yang tertulis dalam Buku IPA Kelas 8 Semester 2. Foto: Dok. Istimewa
Ia menambahkan buku tersebut masih berlaku meski terbitan 2017. Ditambah, selama ini belum ada saran dari ahli terkait yang memberikan masukan terkait konten buku tersebut.
ADVERTISEMENT
"Buku itu kan memang dipersiapkan terkait untuk mapel dalam konteks mapel tertentu sesuai dengan kurikulum. Saya kira ini tidak masalah," tegasnya.
Untuk merevisi materi buku, ujar Maman, diperlukan justifikasi dan interpretasi dari kelompok ahli. Karena hal itu, belum ada wacana penarikan buku tersebut oleh Kemendikbud.
"Kalau para ahli mengatakan memang konten ada kekeliruan atau tidak sesuai baru diperbaiki," imbuhnya.
Buku IPA tersebut diterbitkan oleh Kemendikbud pada 2017. Dalam buku itu tertulis disclaimer bahwa buku itu dipersiapkan untuk implementasi Kurikulum 2013.
Buku itu disusun oleh sejumlah pihak di bawah koordinasi Kemendikbud. "Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman," tulis disclaimer buku itu.
ADVERTISEMENT
Di dalam buku itu terdapat kata corona yang ditulis. Dua ada di materi buku. Sementara sisanya tertulis dalam Glosarium. Hanya saja, tidak ada pengertian terkait corona.