news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jejak Polisi Muda di Gunungkidul Positif Corona

7 April 2020 6:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi Virus Corona Foto: AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona Foto: AP Photo
ADVERTISEMENT
Seorang pria berusia 18 tahun asal Gunungkidul, Yogyakarta, dinyatakan positif terjangkit virus corona. Ia merupakan anggota Polri yang menjadi pasien COVID-19 nomor 36 di DIY.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty, menjelaskan pasien itu baru saja dilantik sebagai polisi di SPN Selopamioro, Bantul, pada 2 Maret lalu. Pasien tersebut diketahui bepergian ke Jakarta usai pendidikan polisi.
"Kami mendapat informasi tentang hasilnya positif itu baru kemarin. Tetapi, hasil itu sudah didapat per suratnya tanggal 4 April. Jadi, tanggal 5 April baru kami mengetahui ada kasus positif ini," kata Dewi dalam video conference, Senin (6/4).
Dinkes selanjutnya melakukan penelusuran ke Puskesmas Playen, kecamatan yang dekat dengan tempat tinggal pasien. Dari hasil penelusuran itu, pasien diketahui berada di rumah. Dinkes Gunungkidul pun melakukan wawancara sebagai upaya tracing.
"Saya mencoba menyimpulkan dari hasil wawancara tadi. Jadi tanggal 2 Maret yang bersangkutan dilantik, kemudian sore harinya berangkat ke Jakarta. Ini karena mengantar simbahnya," kata Dewi.
Ilustrasi polisi Foto: Aprilandika Hendra/kumparan
Perjalanan itu dilakukan mengendarai mobil pribadi. Mereka hanya berhenti untuk makan siang dan makan malam di beberapa tempat. Kepada Dinkes, pasien menjelaskan ketika sampai ke Jakarta langsung bertolak ke Yogyakarta, artinya tidak sempat menginap.
ADVERTISEMENT
Lalu, pada 4 Maret pukul 04.00 WIB, pasien sudah sampai rumah di Kecamatan Playen.
"Tanggal 4 Maret itu juga dia sempat ke (Kota) Yogya, mengambil kaus di Janti. Kemudian, selama sepulang dari Jakarta, dia juga masih bertemu dengan 1 sampai 2 temannya yang ada di Wonosari," ujar Dewi.
Kemudian, pada 8 Maret malam, pasien merasakan demam, nyeri persendian, akan tetapi belum berobat. Selanjutnya pada 9 Maret, dia pergi ke SPN Selopamioro, Bantul, karena ada kegiatan.
"Lalu dia pulang ke rumah dan baru malamnya itu memeriksakan diri ke RS Panti Rahayu. Dan, dia masuk UGD. Dan, dicek juga laboratorium beberapa tes. Tanggal 10 Maret masih di rumah. Tanggal 11 dia cek lagi ke RS Panti Rahayu," kata Dewi.
ADVERTISEMENT
Dewi melanjutkan, pada tanggal 12 Maret, pasien mengikuti rutinitas olahraga di GOR Handayani, Gunungkidul. Lalu, pada 19 Maret yang bersangkutan mulai tes kesehatan di Poli Brimob di Baciro, Kota Yogyakarta.
"Pada tanggal 19 Maret itu diadakan tes di sana, sampai tanggal 24 Maret. Jadi tanggal 19-24 Maret, beliau ada di Brimob Baciro. Kemudian, tanggal 24 Maret, mulai gejala yang agak berat, sesak napas. Tanggal 25 Maret masih merasakan seperti itu, walaupun belum dilaporkan. Baru tanggal 26 Maret, beliau ini ke Poli di Brimob untuk memeriksakan diri karena semakin sesak napas," kata Dewi.
Selanjutnya, pada tanggal 26 Maret itu pasien dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Saat itu, pasien diisolasi dan dinyatakan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Pasien juga sempat menjalani rapid test virus corona, namun hasilnya negatif.
ADVERTISEMENT
"Karena hasil rapid test negatif, tapi swab tenggorokannya masih belum ada hasilnya. Dengan rapid test negatif, yang bersangkutan dipulangkan pada 31 Maret tersebut," ujarnya.
Baru pada tanggal 4 April hasil swab dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta keluar. Polisi muda itu dinyatakan positif terjangkit virus corona.
"Dan, pada hari ini, tanggal 6 April kami sudah kontak dengan yang bersangkutan dalam arti mengedukasi, apakah dia nanti bersedia atau tidak untuk dirawat di rumah sakit," katanya.
Dari hasil tracing, Dinkes Gunungkidul memeriksa tujuh orang yang kontak erat dengan pasien. Sejauh ini ketujuh orang ini tidak ada keluhan dan dilakukan pula rapid test.
"Dan, yang melakukan test rapid ada 4 ini karena ayah, ibu, dan adik, satu lagi ART. Kemudian, ada yang harus masih kami telusur. Dua orang lagi, tiga orang lagi karena yang satu simbahnya di Jakarta, ini belum telusur langsung," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Juru Bicara Pemda DIY untuk penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih menjelaskan pasien tersebut kini sudah dirawat di rumah sakit.
"Warga GK (Gunungkidul) yang positif ada di RS," pungkasnya.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!