Jelang Long Weekend, Pemkot Banda Aceh Gelar Razia Protokol Corona di Perbatasan

22 Oktober 2020 22:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemkot Banda Aceh melaksanakan razia protokol kesehatan di wilayah perbatasan Aceh, Kamis (22/10).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemkot Banda Aceh melaksanakan razia protokol kesehatan di wilayah perbatasan Aceh, Kamis (22/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menjelang libur panjang (long weekend) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28-30 Oktober 2020, Pemkot Banda Aceh menggelar razia di wilayah perbatasan. Setiap warga yang masuk ke ibu kota provinsi Aceh itu harus mematuhi protokol corona, khususnya memakai masker.
ADVERTISEMENT
Razia protokol corona yang digelar tim gabungan unsur Forkopimda tersebut dimulai sejak Kamis (22/10) sore. Kegiatan berlangsung di wilayah Jembatan Pango atau tepatnya di perbatasan Banda Aceh– Aceh Besar.
Pantauan kumparan, setiap pengendara yang tidak menggunakan masker langsung ditindak oleh petugas. Mereka dikenakan sanksi sesuai Perwal 51, tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan.
Pemkot Banda Aceh melaksanakan razia protokol kesehatan di wilayah perbatasan Aceh, Kamis (22/10). Foto: Dok. Istimewa
“Hari ini kita memulai razia ketat dalam rangka menghadapi libur panjang. Untuk pertama kita mulai di perbatasan Banda Aceh – Aceh Besar yaitu di wilayah Pango,” kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, yang ikut memantau pelaksanaan razia.
Aminullah menyebutkan, razia perbatasan ini akan terus dilaksanakan oleh petugas di beberapa lokasi lainnya untuk mencegah klaster libur panjang. Mengingat, Banda Aceh juga menjadi daerah tujuan para pendatang dari daerah lain saat libur panjang nanti.
ADVERTISEMENT
“Di seluruh perbatasan atau pintu masuk ke Banda Aceh lainnya juga akan dilaksanakan razia. Seperti di kawasan Lueng Bata, dan juga Darussalam. Tetap akan dijaga ketat, agar yang masuk ke Banda Aceh sudah menjalankan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Pemkot Banda Aceh melaksanakan razia protokol kesehatan di wilayah perbatasan Aceh, Kamis (22/10). Foto: Dok. Istimewa
Di sisi lain, Aminullah meminta seluruh camat hingga kepala desa mencari konsep yang tepat untuk merayakan Maulid Nabi, yang telah menjadi tradisi di Aceh.
Pelaksanaan maulid kali ini tidak dirayakan dengan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa. Masyarakat yang hadir dibatasi dan harus menjalankan protokol kesehatan.
“Kita harus cari konsep yang tepat, apakah maulid kita gelar secara virtual. Kemudian kenduri tidak mengundang tamu dari kampung-kampung sebelah. Ini harus kita temukan konsepnya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Keputusan terkait konsep peringatan maulid di tengah kondisi pandemi, nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk imbauan dan akan diteruskan hingga ke desa-desa untuk dipedomani,” tambah Aminullah.