Jelang Pembicaraan Damai, Militer Azerbaijan-Armenia Malah Bentrok
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perang berlanjut sebelum Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia melakukan pertemuan di Jenewa untuk mencegah perang yang lebih besar di Kaukasus Selatan.
Azerbaijan mengatakan kota Ganja telah dibom pada Kamis (8/10) pagi oleh pasukan Armenia hal ini membuat satu warga sipil telah tewas. Dilaporkan desa-desa lain di dekat Ganja ditembaki oleh pasukan etnis Armenia.
Pihak berwenang Azerbaijan melaporkan 30 warga sipil tewas sejak pertempuran terjadi pada 27 September di Nagorno-Karabakh. Mereka juga mengatakan 143 warga sipil terluka tetapi belum mengungkapkan informasi tentang korban pasukan militernya.
Pihak berwenang di Nagorno-Karabakh mengatakan, situasi taktis tidak dapat berubah secara signifikan dalam semalam. Sebab, tembakan artileri dan roket dilaporkan terjadi di beberapa daerah dan pusat kota Stepanakert.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh yang didukung Armenia mengatakan pada Kamis (8/10) melaporkan total militer yang meninggal dunia menjadi 350 sejak pertempuran dengan pasukan Azeri pada 27 September.
Ketua bersama dari The Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) Minsk Group, yakni Prancis, Amerika Serikat (AS), dan Rusia akan melakukan pertemuan menengahi konflik di Nagorno-Karabakh.
Mereka berharap dapat membujuk pihak yang bertikai untuk menyetujui gencatan senjata.
Armenia tidak mengirimkan menteri luar negerinya ke pembicaraan di Jenewa, tetapi Menlu Azerbaijan diperkirakan akan hadir.
Perwakilan Prancis, AS, dan Rusia diperkirakan akan bertemu dengan menteri luar negeri Armenia di Moskow pekan depan.
Pertempuran itu telah menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa Turki sekutu Azerbaijan, dan Rusia yang memiliki pakta pertahanan dengan Armenia ikut terseret dalam konflik.
ADVERTISEMENT