Jelang Salat Jumat Pertama di Ramadan, Israel Kerahkan Ribuan Polisi ke Al-Aqsa

13 Maret 2024 2:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Muslim Palestina menjalankan salat Jumat di bulan suci Ramadhan, di Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/4/2023). Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Umat Muslim Palestina menjalankan salat Jumat di bulan suci Ramadhan, di Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (7/4/2023). Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel akan mengerahkan ribuan polisinya di Yerusalem untuk berjaga di sekitar masjid Al-Aqsa menjelang pelaksanaan salat Jumat pertama di bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
“Kami bersiap untuk salat Jumat dengan lebih banyak petugas polisi. Ribuan dari mereka akan berada di kawasan Temple Mount,” kata juru bicara polisi Mirit ben Mayor kepada wartawan, menggunakan nama Yahudi untuk masjid Al-Aqsa, dikutip dari AFP, Rabu (13/3).
Ben Mayor mengatakan sejak awal Ramadan Israel telah mengerahkan ratusan polisi di Kota Tua di Yerusalem. Ia mengeklaim sebanyak 25.000 jemaah telah mengunjungi masjid untuk salat selama bulan puasa tanpa ada insiden apa pun.
“Kami akan melakukan segalanya untuk menjadikan Ramadan ini tenang,” katanya pada konferensi pers.
Ketika ditanya tentang bentrokan yang dilaporkan terjadi antara polisi dan jemaah pada hari Minggu, juru bicara pemerintah Tal Heinrich mengatakan mereka dalam keadaan siaga tinggi.
ADVERTISEMENT
“Bukan rahasia lagi bahwa ekstremis, organisasi teroris seperti Hamas dan Jihad Islam (Palestina) mencoba mengobarkan wilayah ini,” katanya pada konferensi pers.
Penjaga perbatasan Israel berpatroli di kompleks Masjid Al-Aqsa, Rabu (5/4/2023). Foto: AFP
Pekan lalu, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan jemaah muslim akan diizinkan mengakses Masjid Al-Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya selama minggu pertama Ramadan.
“Setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan diambil sesuai dengan itu,” katanya.
Warga Palestina yang datang ke Al-Aqsa dari Tepi Barat yang diduduki diperkirakan akan menghadapi beberapa pembatasan.
Hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun dari wilayah tersebut yang diizinkan memasuki kompleks masjid. Juru bicara pemerintah Ofir Gendelman mengatakan ini dilakukan Israel dengan alasan keamanan.
ADVERTISEMENT
Menteri Keamanan Nasional Israel yang berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir, baru-baru ini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Ia meminta warga Palestina dilarang masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadan.