Jemaah Haji RI yang Berangkat Tahun Ini Diasumsikan 101.500 Orang

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat rapat dengan Komisi 8 DPR RI, Rabu (13/4). Foto: Jacko Ryan/kumparan

Komisi VIII DPR dan Kemenag telah menetapkan besaran biaya haji pada tahun ini sebesar Rp 39,8 juta per jemaah. Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, menyebut besaran itu dengan asumsi jemaah yang berangkat sebanyak 110 ribu jemaah.

"Asumsi kuota haji Indonesia tahun 1443/2022 M yang dijadikan dasar Bipih adalah sebanyak 110.500 jemaah atau 50% dari kuota haji tahun 2019," ucap Yandri dalam jumpa pers dengan Kemenag di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/4).

Yandri merinci, dari 110.500 jemaah itu, sebanyak 101.660 adalah jemaah haji reguler dan 8.840 adalah jemaah haji khusus.

"Apabila terdapat perubahan jumlah kuota haji sebagaimana diasumsikan, maka dilakukan pembahasan bersama kembali antara Komisi VIII DPR bersama pemerintah untuk menyesuaikan besaran Bipih dengan jumlah kuota terbaru," urai Yandri.

Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas menegaskan angka 110.500 jemaah yang akan berangkat haji adalah angka asumsi. Kepastiannya masih menunggu dari Arab Saudi.

"Saya tekankan ini angka asumsi. Namun begitu, kita akan terus kejar, kita akan terus ikhtiar, kita akan terus usaha agar kuota jemaah haji bisa didapatkan secara optimal," tuturnya.

Yaqut juga menyebut Kemenag selalu berkoordinasi dengan otoritas haji di Arab Saudi dan kabar yang diterima membuat Kemang optimistis jemaah asal Indonesia bisa maksimal berangkat haji tahun ini.

"Hari ke hari kami dapat input yang baik, sehingga kami semua, pemerintah melalui Kemenag dan Komisi VIII sangat optimistis besok di musim haji kita akan berangkat haji, meski tak normal tapi optimal dengan pelayanan terbaik," tegas Yaqut.