Jemaah Haji Rutin Salat di Masjidil Haram, Kemenag Imbau Tak Paksakan Diri

23 Juni 2022 21:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus shalawat di Makkah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bus shalawat di Makkah. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Lebih dari 30 ribu jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah untuk menanti puncak haji 2022. Untuk mengisi waktu, para jemaah haji rutin salat ke Masjidil Haram dari hotel tempat menginap dengan menaiki Bus Shalawat.
ADVERTISEMENT
Bus Shalawat yang beroperasi 24 jam adalah bus antar jemput jemaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram, yang bisa diakses kapan pun saja secara gratis.
Jarak rata-rata hotel ke Masjidil Haram sekitar 10 menit. Dari terminal bus, mereka harus berjalan kaki cukup jauh menuju area dalam Masjidil Haram.
Seorang jemaah asal Semarang, Ahmad Zauhari, mengaku ke Masjidil Haram setiap hari untuk salat berjemaah. Ada dua waktu yang dimanfaatkan Zauhari dan umumnya jemaah Indonesia, yaitu sebelum Asar sampai setelah Isya, dan sebelum subuh sampai setelah Subuh/Duha.
Jemaah menuju Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
"Pulang isya, nanti pukul 03.00 WIB ke sana lagi sampai habis subuh. Ya salat, zikir, baca Al-Quran," ucap Zauhari dalam Bus Shalawat menuju Masijdil Haram, Rabu (23/6).
ADVERTISEMENT
Petani sawit itu menyebut waktu zuhur dihindari ke Masjidil Haram karena panas yang ekstrem. Zauhari menyebut di Masjidil Haram dia menempati lantai 2. Sebab lantai dasar hanya diperuntukkan bagi mereka yang memakai pakaian ihram.
Pak Tarji, asal Cirebon, menyampaikan hal sama. Dia rutin ke Masjidl Haram untuk memenuhi hari-hari di Makkah dengan ibadah terbaik.
"Magrib sampai Isya. Pukul 03.00 WIB sampai subuh. Kalau siang panas," ucapnya.
Jemaah di Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Astuti, asal Sulsel menyebut beribadah di Masjidil Haram adalah keinginan sejak sebelum berangkat haji. "Tadi dari pukul 10.00 WIB sampai Magrib. Ke sini lagi pukul 02.00 WIB," ucap Astuti sepulang dari Masjidil Haram.
"Insyallah setiap hari. Itu kan yang diinginkan semua jemaah haji," imbuh jemaah berusia 36 tahun itu.
ADVERTISEMENT

Tak Memaksakan Diri

Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin, meminta jemaah tidak memaksakan diri setiap hari naik bus untuk menuju Masjidil Haram.
Sebab, mereka harus mempersiapkan fisik prima untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Perhatikan kesehatan diri sendiri dan tidak memaksakan untuk selalu salat di Masjidil Haram," ucap Fauzin dalam konferensi pers virtual Kamis (23/6).
Jemaah di Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Fauzin juga mengimbau kepada jemaah haji Indonesia membatasi di luar ruangan, selalu memakai alas kaki, dan jangan menunggu haus untuk minum.
"Menjaga kesehatan dengan makan tepat waktu serta istirahat yang cukup," pesannya.
Tak hanya itu, dia juga meminta jemaah selalu memakai masker ketika berkumpul di ruangan terutama ketika di masjid baik di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram.
ADVERTISEMENT
"Petugas agar selalu mengingatkan jemaah, begitu juga jemaah agar saling mengingatkan antara yang satu dengan yang lain demi kesehatan bersama bapak ibu saudara sekalian yang kami hormati," pungkasnya.
Jemaah di Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Jemaah di Masjidil Haram. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
-----------------
Ikuti informasi seputar haji 2022 langsung dari Arab Saudi dalam Kabar Haji 2022 hanya di kumparan.