Jemaah Keracunan Akibat Makanan Basi, Timwas Haji DPR Soroti Kualitas Katering

13 Juni 2024 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Endang Maria Astuti menyoroti makanan untuk jemaah yang didominasi karbohidrat di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/06/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Endang Maria Astuti menyoroti makanan untuk jemaah yang didominasi karbohidrat di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/06/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Endang Maria Astuti, menyampaikan keprihatinannya terhadap kualitas makanan yang disajikan kepada jemaah haji Indonesia. Endang mengungkapkan temuan serius di sektor 5 mengenai makanan siang yang disajikan kepada para jemaah.
ADVERTISEMENT
Menurut Endang, makanan siang tersebut didominasi oleh karbohidrat dengan porsi sekitar 85 persen, tanpa sayuran, dan hanya disertai lauk ikan. Ia menekankan bahwa komposisi makanan seperti ini sangat berbahaya bagi kesehatan jemaah haji.
"Kita ingin memanusiakan, menghormati, dan memuliakan jemaah haji kita, sehingga konsumsi seperti itu sangat berbahaya," ujarnya, di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/06).
Lebih lanjut, Endang juga menyoroti laporan dari jemaah di sektor lain yang mengalami keracunan makanan akibat makanan basi. Akibatnya, banyak jemaah mengalami diare dan pusing.
"Jemaah kita dengan makanan yang basi tersebut akhirnya semua diare, ada yang pusing, dan sebagainya," kata Endang.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas katering yang dipesan. Endang menekankan pentingnya evaluasi terhadap kontrak katering, apakah sesuai dengan yang telah disepakati atau terjadi penyimpangan.
ADVERTISEMENT
Ia juga membandingkan nominal yang dianggarkan dengan kualitas makanan yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan hanya bernilai sekitar 8 hingga 10 Riyal, jauh di bawah nominal kontrak sebesar 15 Riyal.
"Ini perlu evaluasi kembali ke depannya agar jemaah kita dimuliakanlah dari sisi konsumsi. Komisi VIII sudah mendorong agar perbaikan ini betul-betul dilaksanakan di tahun ini," jelas Endang.
Endang menambahkan, insiden makanan basi yang mengakibatkan lebih dari 50 jemaah sakit, hampir mendekati 100 orang, harus segera ditindaklanjuti.
"Ini perlu segera ditindaklanjuti," tegasnya.
Keprihatinan ini muncul di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. Evaluasi dan perbaikan kualitas makanan diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa mendatang, demi kesehatan dan kenyamanan jemaah haji.
ADVERTISEMENT
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio