Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumut Tetapkan Idul Fitri pada 12 Mei

10 Mei 2021 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah saat menjalankan tarawih, di Jalan Kongsi, Marendal, Kabupaten Deli Serdang. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah saat menjalankan tarawih, di Jalan Kongsi, Marendal, Kabupaten Deli Serdang. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah di Sumatera Utara telah menetapkan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah jatuh pada Rabu (12/5). Penetapan itu berdasarkan penghitungan hilal yang dilakukan tuan guru mereka.
ADVERTISEMENT
"Sesuai arahan tuan guru kita1 Syawal jatuh pada tanggal 12 Mei," kata seorang Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al Jalaliyah, Syekh Muda Markum, kepada wartawan, Senin (10/5).
Markum menjelaskan, penetapan Syawal berdasarkan metode hisab qamariyah yang dilakukan tuan guru mereka.
"Kita menentukan 1 Syawal dimulai dari penetapan 1 Ramadhan itu. Kalau Ramadhan kan kita mulai dari hisab qamariyah," jelas Syekh Muda.
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melaksanakan Shalat Idul Adha di Surau Baru, Pauh, Padang, Sumatera Barat, Kamis (30/7). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Sementara mengenai kepastian pelaksanaan salat Idul fitri, Markum mengatakan sejauh ini baru mendapat izin dilaksanakan di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun.
"Salat Id di Marendal (Medan), kita belum tahu dilaksanakan atau tidak, tapi di Bandar Tinggi sudah pasti dilaksanakan. Di Bandar Tinggi perkiraan (jamaahnya) 1500-an orang " ujar dia.
Sebelumnya, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah menetapkan bulan Ramadhan pada 12 April 2021. Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan Jemaah Tarekat Naqsabandiyah selalu menjalankan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari memakai masker, menjaga jarak hingga mencuci tangan.
"Kita ikuti Prokes secara disiplin dalam setiap kegiatan ibadah. Makanya kita belum ada yang terpapar COVID-19," kata Markum.