Jemaah Umrah Tahap II Bertambah Jadi 250 Ribu
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Umrah tahap II dimulai Minggu, 18 Oktober. Sebagaimana umrah tahap I, kebijakan ini berlaku hanya untuk jemaah domestik (warga lokal dan ekspatriat yang menetap di Arab Saudi ).
Hani Al-Omairi, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah Arab Saudi, mengatakan bahwa selain 250 ribu lebih jemaah umrah, sebanyak 600 ribu lebih jemaah juga diizinkan beribadah salat/non-umrah di Masjidil Haram.
Hal ini berbeda dengan tahap I yang mengkhususkan jemaah umrah saja, sedangkan muslim yang hendak salat saja tidak diperkenankan.
Salat nantinya hanya diizinkan di dalam masjid dan bukan di mataf (area tempat tawaf di sekeliling Ka'bah).
Sebagaimana dikutip dari Saudi Gazette, Selasa (13/10), para jemaah non-umrah itu tetap harus mendaftarkan diri lewat aplikasi Eatmarna yang bisa di-download di platform iOS, Adroid serta Huawaei.
ADVERTISEMENT
Belum dijelaskan bagaimana prosesi umrah dengan jemaah yang lebih banyak dibandingkan tahap I. Pada tahap I, setiap hari jemaah yang umrah sebanyak 6.000 orang yang dibagi menjadi 6 kelompok.
Setiap kelompok diberi waktu 3 jam untuk umrah yang terdiri dari tawaf (mengelilingi Ka’bah 7 putaran) dan sai (berjalan/lari kecil antara bukit Safa dan Marwa).
Namun, dalam pengumuman 3 tahap pembukaan Masjidil Haram bulan September lalu dijelaskan, pada tahap II ini jemaah yang diizinkan masuk bertambah menjadi 75 persen dari kapasitas Masjidil Haram sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan. Atau 15 ribu jemaah umrah per hari dan 40 ribu jamaah salat per hari.
Umrah dari Luar Negeri 1 November
Sedangkan jemaah umrah dari luar negeri baru diizinkan masuk pada 1 November nanti, tapi sebelumnya Kemenkes Arab Saudi akan mengeluarkan daftar jemaah dari negara mana yang diizinkan.
ADVERTISEMENT
Negara yang kondisi pandemi coronanya telah terkontrol akan mendapatkan prioritas.
Indonesia sendiri telah melobi Arab Saudi agar juga masuk daftar negara yang diizinkan umrah.