Jemput Lailatul Qadar, Jadikan Kemah sebagai Rumah

31 Mei 2019 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang jamaah saat mengaji saat menjalani ritual iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman Kota Bandung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang jamaah saat mengaji saat menjalani ritual iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman Kota Bandung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ramadhan sudah hampir berakhir dalam hitungan hari. Bulan ini selalu mendatangkan keunikan tersendiri, termasuk sepuluh hari terakhir di Masjid Raya Habiburrahman, Kota Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, pada malam-malam ini warna-warni 300 lebih tenda menjadi penghias halaman masjid jemaah yang melaksanakan ritual “iktikaf”. Mereka membawa seluruh keluarganya, menetap sepuluh hari lamanya, beribadah, makan, mandi, dan tidur.
Ratusan tenda di Masjid Raya Habiburrahman Kota Bandung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menyiapkan makanan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Jelang berbuka. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sejumlah handuk tergantung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Beristirahat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Iktikaf di masjid ini telah berlangsung sejak 1998. Mulanya masjid yang terletak Jalan Kapten Tata Natanegara tersebut hanya diisi oleh karyawan PT Dirgantara Indonesia atau yang dulunya dikenal dengan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Pada mulanya, jemaah menandai tempat tidur dan penyimpanan barang mereka. Kekhawatiran takut tercecer, hilang atau tertukar, menyebabkan sejak 2011 iktikaf menggunakan tenda berlangsung sampai sekarang.
Setiap tahunnya jemaah yang beriktikaf bisa mencapai 6.000 orang, terutama di malam ganjil penghujung Ramadhan. Tidak hanya dari dalam kota, jemaah dari luar kota ikut berkemah, seperti Batam, Solo, Pekalongan, dan daerah lainnya.
Suasana iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman Kota Bandung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sejumlah alas kaki jamaah iktikaf. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Suasana di dalam tenda. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Mengaji. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam kesehariannya, jemaah melaksanakan salat tarawih usai waktu isya diselingi tidur malam, dilanjutkan dengan salat malam berjemaah kurang lebih 3 jam. Setelah itu jemaah melakukan makan sahur, salat subuh, dan dilanjutkan kajian agama Tazkiyatun Nafs. Siang harinya jemaah mengikuti kajian usai ashar dan buka bersama. Peribadatan itu dilakukan secara terus menerus hingga Ramadhan berakhir.
ADVERTISEMENT
Mendirikan kemah sebagai rumah menjadi salah satu cara umat Muslim di Masjid Habiburrahman mengharapkan berkah berlipat ganda untuk menjemput malam teristimewa di sepuluh hari terakhir, yaitu Lailatul Qadar.
Iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman Kota Bandung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Mengaji di Masjid Raya Habiburrahman Kota Bandung. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menggunakaan cahaya bantuan saat mengaji. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan