Jenazah PDP Corona yang Meninggal di Gowa Ditolak Warga

29 Maret 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petugas kesehatan yang menangani corona. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petugas kesehatan yang menangani corona. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang Pasien Dalam Pemantauan (PDP) corona, meninggal dunia di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, pada Minggu, (29/3)dini hari. Ironisnya warga yang berada di sekitar TPU Baki Nipa-Nipa Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, menolak dan mengusir saat jenazahnya hendak dimakamkan di sana.
ADVERTISEMENT
Alhasil jenazah PDP corona yang berdomisili di Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, itu pun dimakamkan di tempat lain, padahal liang lahat di tempat pemakaman sebelumnya telah disiapkan.
"Dimakamkan di Pekuburan Sudiang pagi tadi. Di mana sebelumnya almarhum yang rencana akan dimakamkan di Antang namun ditolak," kata Camat Somba Opu, Agussalim, Minggu (29/3).
Jenazah pria berusia 52 tahun itu sebenernya telah ditangani sesuai dengan standar penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus. Jenazahnya telah dibungkus plastik dan langsung dibawa ke pemakaman tanpa terlebih dahulu dibawa ke Rumah Duka, namun warga yang berada di sekitar pemakaman tetap menolak jika dia dimakamkan di TPU Baki Nipa-Nipa.
Simulasi penanganan pasien virus corona di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. pada Jumat (06/3). Foto: Dok. Pemkab Bojonegoro
"Kami Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan Paccinongngang telah berkoordinasi dengan Ketua Kerukunan Keluarga dan RW, dan beliau menyampaikan bahwa almarhum telah dikubur," Agussalim menjelaskan.
ADVERTISEMENT
Agussalim pun memastikan bahwa pihaknya telah mengisolasi seluruh anggota keluarga pasien dalam pengawasan tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 di wilayah Kecamatan Somba Opu.
"Terkait dengan keluarga yang ditinggalkan, kami dan Pak RW sudah menyampaikan untuk isolasi diri dulu dan segala kebutuhannya Pak RW dan warga siapkan selama masa isolasi," ujarnya.
Terpisah, Bupati Gowa, Adnan Purichta membenarkan ihwal penolakan warganya untuk dimakamkan di TPU Baki Nipa-Nipa tersebut. Ia pun berharap agar masyarakat tidak takut dan panik serta tidak menolak jika ada pasien COVID-19 yang meninggal dunia.
"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP Insyaallah tidak apa-apa. Mohon agar masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini. Kita sadar penyebaran corona cepat tapi semua bisa tertangani dengan baik jika kita semua mengambil peran untuk memutus mata rantainya. Tidak dengan menolak dan mengusir mereka yang masuk daftar ODP, PDP dan keluarganya," harap Adnan.
ADVERTISEMENT