Jenderal Dudung: Pemimpin yang Hebat Mengerti Bagaimana Kondisi Anak Buahnya

24 Oktober 2022 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenderal Dudung di Sesko TNI, Bandung Foto: TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
Jenderal Dudung di Sesko TNI, Bandung Foto: TNI AD
ADVERTISEMENT
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan materi tentang strategi kepemimpinan kepada mahasiswa S2 hingga S3 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Bulaksumur, Sleman, DIY, Senin (24/10).
ADVERTISEMENT
"Saya diminta oleh Ibu Rektor untuk menyampaikan tentang strategi kepemimpinan. Ya artinya leadership style yang selama ini sudah kita lakukan," kata Dudung usai acara.
Dia menjelaskan bahwa kepada para mahasiswa ini, dirinya menyampaikan materi tentang bagaimana bisa menjadi seorang pemimpin yang jadi idola dan diidam-idamkan.
"Di kuliah ini ada (mahasiswa) S2, S3 yang saya berikan bagaimana ilmu-ilmu menjadi seseorang pemimpin yang bisa diharapkan, diidolakan, diidam-idamkan. Sehingga pemimpin itu setiap kehadirannya selalu memberikan keteduhan, kenyamanan sehingga di dalam melaksanakan kegiatan antara pemimpin dan yang dipimpin itu terjadi berkesinambungan sehingga organisasi itu bisa berjalan dengan baik," katanya.
Menurut Dudung menjadi pemimpin idaman merupakan tantangan yang sulit. Diperlukan adanya keterpaduan di dalam suatu organisasi.
ADVERTISEMENT
"Pemimpin yang hebat yang mengerti bagaimana kondisi anak buahnya," ujarnya.
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) bersama Rektor UGM Prof Ova Emilia saat di Balai Senat UGM, Senin (24/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
Dijelaskan, apabila mengambil suatu keputusan maka seorang pemimpin juga harus melibatkan bawahannya contohnya seperti eselon terdepan. Pasalnya jika keputusan atau kebijakan yang diambil salah maka akan berdampak buruk.
"Oleh karenanya apabila kita mau menandatangani apabila kita mengambil suatu keputusan harus bismillah dulu karena salah-salah (bisa) sengsara," ujarnya.
Hari ini, menurut Dudung adalah kali pertama dirinya ke UGM. Dia merasa sambutan dari mahasiswa hingga rektor amat luar biasa. Dia pun menegaskan bahwa TNI hanya untuk rakyat.
"TNI berasal dari rakyat oleh rakyat dan kepentingannya hanya untuk rakyat, tidak ada yang lain," tegasnya.